Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didemo Ribuan Mahasiswanya, Ini Penjelasan Rektor Universitas Bung Hatta Padang

Kompas.com - 19/03/2019, 14:51 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Sekitar 1.000 mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang hampir saja melakukan tindakan anarkis karena Rektor UBH Azwar Ananda belum juga menemui mereka yang berorasi di depan pintu Rektorat UBH, Ulak Karang, Padang Sumatera Barat, Selasa (19/3/2019).

Hampir selama dua jam berorasi, dan mahasiswa sudah membakar keranda mayat, akhirnya Rektor Azwar Ananda dan Ketua Yayasan UBH Masri Hasyar menemui mahasiswa.

Seperti diketahui, para mahasiswa tersebut berdemo menolak sistem drop out (DO) yang akan dilaksanakan pihak UBH mulai 2020. Sistem DO tersebut dianggap merugikan mahasiswa. 

Azwar Ananda menjelaskan, penerapan sistem DO merupakan aturan dari Kemenristekdikti, sehingga untuk mengubah aturan tersebut perlu pengusulan ke Kemenristekdikti terlebih dahulu.

Baca juga: Ribuan Mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang Demo Minta Rektornya Dicopot, Ini Alasannya

"Soal DO ini sudah kebijakan Kemenristekdikti. Jadi usulan mahasiswa akan kita teruskan. Bagi mahasiswa yang sudah mau habis masa perkuliahannya, akan kita perhatikan dan kita usahakan segera wisuda sehingga tidak DO," jelasnya.

Soal paket uang kuliah

Selain soal DO, demo mahasiswa yang dimotori Presiden Mahasiswa Fadli menuntut agar sistem pembayaran paket uang kuliah tidak diberlakukan.

Menjawab itu, Azwar mengatakan sistem paket pembayaran uang kuliah akan ditinjaunya.

"Kita segera meninjaunya, namun untuk tahun ini harus diterapkan, baru tahun depan kita ubah," kata Azwar.

Baca juga: Mahasiswa UGM Menang Lomba Rancang Bisnis Ramah Lingkungan di Seoul

Setelah menyampaikan orasi, mahasiswa meminta pihak rektorat dan yayasan menandatangani perjanjian dengan mahasiswa soal sistem DO, penerapan sistem paket uang kuliah dan perbaikan sarana dan prasana kampus.

Sempat terjadi negosiasi, akhirnya perjanjian itu ditandatangani pihak rektorat, yayasan dan mahasiswa. Setelah itu, mahasiswa membubarkan diri kembali ke kampus masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com