Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kulon Progo, Warga Kebut Pembangunan Tanggul Darurat dengan Ratusan Karung Pasir

Kompas.com - 19/03/2019, 08:20 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Ratusan warga berupaya membangun tangguk darurat di bantaran Sungai Serang di wilayah Dusun Bendungan Kidul, Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta., Senin (18/3/2019).

Tanggul darurat setinggi 4 meter itu dibuat dari ratusan karung pasir sebagai pengganti tanggul yang jebol akibat tidak kuat menahan debit air sungai yang meluap.

"Kita bekerja dari pukul 10.00. Kita akan kerja lembur, tidak bisa ditunda," kata Hendri, warga asal Kauman, Desa Bendungan, di lokasi, Senin.

Baca juga: Warga Kulon Progo Korban Banjir Menunggu Air Surut di Lokasi Pengungsian

Hendri dan ratusan warga bekerja cepat dibantu puluhan anggota TNI. Mereka mengerahkan alat seadanya, seperti sekop, pacul, sampai gerobak pasir.

Sebuah eksavator kecil dikerahkan untuk mempercepat proses pembangunan tanggul darurat.

Warga bekerja cepat untuk menutup tanggul yang jebol pada Minggu (17/3/2019) sekitar pukul 19.00. Hujan deras sepanjang Minggu membuat debit Sungai Serang naik hingga mengakibatkan tanggul jebol dan air sungai merendam rtusan rumah dua pedukuhan, yakni Bendungan Kidul di Desa Bendungan di Kecamatan Wates dan Desa Tayuban di Kecamatan Panjatan.

Banjir membuat ratusan kepala keluarga mengungsi ke berbagai daerah. 

"Dusun sini saja tenggelam sampai segini," kata Irwanto (50), Ketua RT 35 di Bendungan Kidul.

Baca juga: Sejumlah Lokasi di Kulon Progo Longsor

Irwanto mengatakan, sejak tanggul jebol, ia segera meminta warga mengungsi melalui pengeras suara masjid. Air jauh lebih cepat menerjang, Ia menghitung ada sekitar 30 rumah di 3 RT di Bendungan Kidul yang terdampak banjir paling parah, termasuk RT 35.

Irwanto mengatakan, air terus menerjang sampai radius lebih 1 kilometer. Sekitar 5 bangunan semi permanen juga ambruk akibat banjir.

"Tapi tidak ada yang luka dan sakit," kata Irwanto.

Kejadian itu membuat warga tidak menunggu. Warga mengupayakan tanggul sementara jadi dalam satu hari. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi debit sungai kembali naik akibat hujan yang bisa kembali mengguyur sewaktu-waktu.

"Kami bersama warga turut membuat tanggul agar air tak kembali masuk ketika hujan. Kami buat tanggul dari karung-karung pasir," kata Suharto (56), Kepala Dukuh Bendungan Kidul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com