Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Jenazah WNA Malaysia Korban Longsoran Air Terjun di Lombok Dipulangkan

Kompas.com - 18/03/2019, 23:23 WIB
Fitri Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Dua jenazah dan puluhan warga negara asing asal Malaysia disimpan di Rumah Sakit Umum Provisi NTB akan segera dipulangkan ke negaranya pasca-kedatangan Duta Besar Malaysia Faesal Bin Ishak, Senin siang (18/3/2019).

Tercatat sebanyak 33 wisatawan tengah menghabiskan akhir pekan mereka di air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, saat gempa magnitudo 5,8 mengguncang Lombok, Minggu (17/3/2019). Sebanyak 29 wisatawan di antaranya adalah warga negara Malaysia.

Dua WNA Malaysia dan seorang warga setempat dilaporkan meninggal dunia tertimpa longsoran batu.

Menurut rencana, jenazah WNA Malaysia bersama korban luka lainnya dipulangkan Selasa besok.

Saat ini dua jenzah warga negara Malaysia berjenis kelamin perempuan itu, masing masing Tai Siew Kim dan Lim Sai Wah, keduanya berusia 56 tahun, masih disemayamkan di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB.

Baca juga: 4.400 Rumah Rusak Berat akibat Gempa Magnitudo 5,8 di Lombok

 

Sementara  4 warga Malaysia lainnya masih menjalani perawatan intensif karena luka yang cukup parah dan mengalami patah tulang kaki.

Kepala Humas RSUP NTB, Sholikin pada Kompas.com mengatakan, 23 orang saat ini dtempatkan di mes atau penginapan Mandalika RSUP NTB, yang biasanya diperuntukkan untuk keluarga pasien.

Berharap istrinya masih hidup

Salah seorang korban longsoran asal Malaysia saat gempa magnitudo 5,8 terjadi adalah Kim. Ia mengaku hingga kini belum mengetahui nasib istri tercintanya, Lim Sai Wah, telah meninggal dunia. Mata Kim mengalami luka memar karena bebatuan yang berjatuhan.

"Istri saya bagaimana, belum dibawa ke rumah sakit inikah, semoga dia baik baik seja," kata Kim saat petugas Dinas Pariwisata Lombok Barat Sri Hidayani yang mendampinginya.

Sri Hidayani mengatakan bahwa Kim memang belum diberitahu bahwa istrinya telah meninggal dan jasadnya telah diangkat Senin pagi dari himpitan bebatuan yang longsor.

"Kami tidak sampai hati mengabarkan ke Bapak Kim itu kalau istrinya sudah meninggal. Saya larang petugas memberitahunya sampai anak-anaknya datang. Kasihan, dia berharap istrinya selamat," kata Sri.

Luka di mata kanan Kim memang belum sembuh sepenuhnya. Dia juga dianggap belum cukup kuat menghadapi kenyataan bahwa istrinya telah meninggalkan Kim untuk selamanya.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Faesal Bin Ishak, yang datang ke RSUP NTB melihat langsung kondisi warga Malaysia. Ia juga menggelar pertemuan tertutup dengan para korban selamat di aula mes Mandalika. Mereka disarankan untuk tetap tenang dan akan segera didata untuk kemudian diproses kepulangannya kembali ke Malaysia.

Gempa magnitudo 5,8 menyebabkan longsoran tanah dan bebatuan di salah satu destinasi Tiu Kelep atau air terjun Tiu Kelep, di Senaru, Lombok Utara. Bencana itu menyebabkan 2 WNA Malaysia dan seorang bocah asal Senaru, Tomi Albayani (14), tewas.

Baca juga: Temui Korban Gempa Lombok, Mensos Salurkan Bantuan Rp 740 Juta

Sebanyak 30 orang korban longsoran Tiu Kelep, 6 di antaranya adalah warga Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Saat ini kawasan destinasi wisata air terjun Tiu Kelep ditutup untuk wisatawan maupun masyarakat umum, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan, mengingat tanah di lokasi tersebut masih labil dan mudah longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com