KUPANG, KOMPAS.com - Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Amon Djobo mengatakan, harga vanili kering di wilayahnya tembus Rp 6 juta per kilogram.
Informasi itu disampaikan Amon kepada sejumlah wartawan di Kupang, Senin (18/3/2019) malam.
Menurut Amon, harga tersebut mulai mengalami kenaikan sejak tiga tahun lalu.
"Kalau tiga tahun lalu, harga kemiri kering perkilonya, berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 600.000. Saat ini tembus angka Rp 6 juta per kilogram,"ungkap Amos.
Baca juga: Usai Dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Alor Menari Lego-lego Bersama Warga
Sedangkan untuk vanili basah lanjut Amon, kisaran harganya per kilogram Rp 875.000.
Vanili itu dikembangkan warga di sejumlah kecamatan yakni di Kecamatan Alor Selatan, Alor Tengah Utara, Alor Timur Laut dan sebagian Alor Timur.
"Vanili Alor kualitasnya lebih bagus dari vanili Madagaskar. Kalau vanili Madagaskar sudah hilang dari pasaran, sehingga mereka sekarang cari di Alor,"sebut Amon.
Karena harganya selangit kata Amon, warga di wilayahnya yang menanam dan mengembangkan vanili, kini bisa meraup pemasukan hingga ratusan juta Rupiah.
Baca juga: Kaleb Laamaly, Caleg Asal Alor Berjanji Tak Terima Gaji jika Terpilih
Bahkan kata Amon, untuk meningkatkan kualitas Vanili, saat ini telah dibentuk sekolah lapang dan juga memperbanyak penyuluh di lapangan.
Amon menyebut, produksi vanili kering pada tahun 2018 lalu untuk seluruh Kabupaten Alor, mencapai 21 ton.
"Semua vanili itu dibawa dari Alor menuju Madagaskar," ujarnya.
Amon pun berharap, masyarakat bisa bekerja keras mengembangkan vanili, agar kehidupan warga bisa sejahtera.
Baca juga: Dampak Kerugian dari Karamnya Kapal Tanker BBM di Alor Masih Dihitung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.