Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Saksi Baru dalam Rekonstruksi Pembunuhan Taruna ATKP Makassar

Kompas.com - 18/03/2019, 19:21 WIB
Himawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar menghadirkan saksi-saksi baru dalam rekonstruksi pembunuhan taruna tingkat 2 Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (AKTP) Makassar Muhammad Rusdi(21) kepada juniornya Aldama Putra Pongkala di kampus ATKP Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/3/2019).

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengakui bahwa dalam pengembangan rekonstruksi ada beberapa saksi yang ternyata mengetahui detik-detik sebelum kejadian penganiayaan Rusdi kepada Aldama.

"Ada beberapa yang mis. Makanya kita lihat kondisi real di lapangan karena kemarin waktu saksi-saksi diperiksa masih mengawang-awang kan. Makanya kita telusuri di lapangan. Dari temuan itulah yang nanti kami kembangkan," kata Indratmoko saat ditemui di kampus II ATKP Makassar di Jalan Salodung, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Taruna ATKP Makassar

Saksi baru ini bakal kembali didalami penyidik untuk mungupas tuntas kasus penganiayaan yang dilakukan Muhammad Rusdi kepada Aldama.

Mantan Kasubdit IV Polda Sulsel ini juga mengatakan ada beberapa titik di kampus II ATKP Makassar yang dijadikan tempat rekonstruksi pembunuhan.

Dimulai dari pintu masuk, gazebo kampus, hingga di ruang kelas dan asrama taruna ATKP Makassar.

"Secara garis besarnya mulai dia (Aldama) datang kemudian kembali di barak sampai kegiatan makan malam kemudian setelah apel malam disitu kan teejadinya penganiayaan itu yang masih kita dalami," terangnya.

Baca juga: Keluarga Aldama Pertanyakan Pengungkapan Kematian Taruna ATKP Makassar

Lebih lanjut Indratmoko mengungkapkan dari hasil autopsi yang dikeluarkan tim Biddokes Polda Sulsel pada Sabtu (9/3/2019) lalu, Aldama meninggal akibat gagal pernapasan di dada akibat kekerasan benda tumpul.

Namun, untuk pelaku penganiayaan, Indratmoko menyebut hanya dilakukan Muhammad Rusdi.

Sementara itu, Direktur ATKP Makassar Achmad Setyo yang juga hadir dalam rekonstruksi ini menyerahkan sepenuhnya hasil rekonstruksi ini kepada pihak kepolisian termasuk temuan saksi-saksi baru dari prosesi tersebut

Dia juga menegaskan saat ini Kementrian Perhubungan terus melakukan investigasi internal di lingkup ATKP Makassar.

Baca juga: Buntut Kematian Taruna, Direktur ATKP Makassar Dinonaktifkan

"Sampai sekarang data itu ada di pusat di bapak inspektur jenderal kami. Kami siap kalau memang data itu harus dikoordinasi dengan pihak kepolisian," kata Achmad saat diwawancara di kampus ATKP Makassar.

"Kalau langkah-langkah pidana kami serahkan ke kepolisian," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Aldama Putra Pongkala tewas usai ia dianiaya seniornya yang juga merupakan taruna tingkat 2 ATKP Makassar, Muhammad Rusdi pada Minggu (3/2/2019) malam lalu.

Aldama dianiaya hanya karena ia terlihat oleh Rusdi tidak memakai helm saat diantar ayahnya ke kampus yang terletak di Jalan Salodung, Kecamatan Biringkanaya, Makassar itu. Aldama saat itu baru saja tiba setelah Izin Bermalam Luar (IBL) yang dilakukan setiap Sabtu dan Minggu.

Sebelum meninggal, Aldama dibawa masuk ke dalam sebuah barak. Penganiayaan yang dilakukan Rusdi terjadi di tempat itu.

Baca juga: Diduga, Taruna ATKP Disiksa Makan Sabun dan Dianiaya di Dalam Kampus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com