Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta WNI Jadi Korban Teror di Selandia Baru, Orangtua Syok hingga Tanggapan Jokowi

Kompas.com - 16/03/2019, 18:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kedua orangtua Zulfirman Syah hanya bisa menangis saat mendengar putranya terluka dalam aksi teror di Selandia Baru.

Nasrul (78) dan Yusni (72) diberitakan menangis hingga 1,5 jam setelah salah satu putranya memberitahukan kondisi Zulfirman.

Handra, kakak Zulfirman, mengatakan, dirinya sempat tidak langsung memberitahu tentang kondisi Zulfirman karena mengingat usia kedua orangtuanya.

Sementara itu, pihak keluarga berusaha meminta bantuan pemerintah untuk pergi melihat kondisi Zulfirman di Selandia Baru.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kedua orangtua Zulfirman syok

Handra, kakak kandung Zulfirman Syah, korban penembakan di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), memberikan keterangan kepada awak media.KOMPAS.com/PERDANA PUTRA Handra, kakak kandung Zulfirman Syah, korban penembakan di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), memberikan keterangan kepada awak media.

Nasrul (78) dan Yusni (72), syok dan menangis hampir 1,5 jam setelah mendengarkan informasi dari salah satu anaknya, Handra.

"Awalnya sempat saya rahasiakan. Namun, setelah melihat kondisi orangtua saya sudah siap, akhirnya tadi malam saya sampaikan juga informasi soal Zul," kata kakak korban, Handra, yang dihubungi Sabtu (16/3/2019).

Handra mengatakan, kondisi orangtuanya yang sudah uzur dan sakit membuat dirinya belum tega menyampaikan informasi tentang Zulfirman atau sering disapa Zul secepatnya.

"Ayah saya pernah menderita stroke ringan dan ibu sudah tua. Makanya sempat saya rahasiakan. Setelah saya katakan, mereka syok dan menangis. Syukur mereka sekarang masih kuat kendati kadang-kadang sempat juga menitikkan air mata," ujarnya.

Baca Juga: Berencana ke Selandia Baru, Keluarga Korban Penembakan Minta Bantuan Pemerintah

2. Minta bantuan pemerintah untuk pergi ke Selandia Baru

Rumah orangtua Zulfirman Syah, korban penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) siang. KOMPAS.com/PERDANA PUTRA Rumah orangtua Zulfirman Syah, korban penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) siang.

Handra mengatakan, seluruh keluarga akan berkumpul di rumah orangtuanya di Jalan Tanjung Indah III G8, Lapai, Padang.

"Hari ini, kakak-kakak saya akan datang ke rumah orangtua. Kami beradik kakak ada enam orang. Zul anak paling bungsu. Saya anak ke-5. Sementara kakak-kakak saya yang di Tanjung Pinang dan Palembang sudah dalam perjalanan menuju ke sini," katanya.

Sementara itu, keluarga meminta bantuan pemerintah untuk membantu keluarganya untuk pergi ke Selandia Baru dan melihat kondisi Zulfirman.

"Saya segera ke Selandia Baru untuk melihat kondisi adik saya, Zulfirman Syah. Saya mohon bantuan pemerintah untuk bisa memfasilitasinya karena informasi yang saya dapat, saat ini adik saya dalam pengawasan otoritas setempat," kata kakak korban, Handra, yang dihubungi Sabtu (16/3/2019) melalui telepon selulernya.

Baca Juga: Ayah dan Anak WNI Tertembak dalam Serangan Teroris di Selandia Baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com