Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Rasa Kopi Jabar di Gesa Kopi

Kompas.com - 16/03/2019, 14:57 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Sejak kopi Puntang asal Jawa Barat jadi juara pada ajang Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat, April 2016, pamor kopi Priangan terus meroket.

Untuk merangkul tingginya minat terhadap kopi Jawa Barat, Pemprov Jabar pun berinisiatif membuat sebuah coffee shop yang dinamai Gesa Kopi.

Gesa Kopi terletak di area perkantoran Gedung Sate, tepatnya di samping Museum Gedung Sate. Gesa Kopi menjadi etalase untuk menjelajahi rasa aneka kopi di Jabar.

Baca juga: Jokowi Ditraktir Minum Kopi Seharga Rp 7.000 oleh Bupati Toba Samosir

Gesa Kopi merupakan lini bisnis dari Koperasi Gesa Ngopi Saraosna.

Sesuai namanya, Gesa Kopi tercetus dari event Ngopi Saraosna yang merupakan ajang memopulerkan kopi Jabar. Acara itu mulai digelar pada 2016.

"Kami berupaya merangkul para petani di Jabar. Kami juga memberikan pendampingan kepada para petani dari mulai teknik penanaman, panen, dan pascapanen," kata Dadi Setiadi, Ketua Koperasi Gesa Kopi, saat dihubungi, Sabtu (16/3/2019).

Saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, beberapa waktu lalu, Dadi menjelaskan, Gesa Kopi ini sebagai lini bisnis koperasi sekaligus jadi etalase kopi Jabar. Dadi mengaku memiliki koleksi kopi Jabar yang bisa dibilang paling lengkap.

Menurut Dadi, event itu menjadi titik awal keseriusan Pemprov Jabar dalam memperkenalkan kopi sebagai komoditas.

"Dengan event itu kami mempertemukan petani dengan buyer. Koperasi kami membeli kopi dari petani hasil binaan kami. Sekarang anggota kami ada 59 petani," ucap Dadi.

Ia menambahkan, Gesa Kopi menyediakan sekitar 30 jenis kopi single origin asal Jawa Barat, dari Kopi Gunung Puntang, Ciwidey, Manglayang, Batulonceng, Malabar, Papandayan, Pangalengan, hingga lainnya.

"Alhamdulillah kopi hasil petani kami sudah mulai dijual ke sejumlah daerah, seperti Jakarta, Bogor, Palembang, dan Makassar. Sebulan kami jual ratusan kuintal," ungkapnya.

Selain itu, para pengunjung Gesa Kopi juga bisa mempelajari sejarah perkembangan kopi di Jabar. Sebuah mural jejak sejarah kopi Jabar sengaja menjadi wallpaper Gesa Kopi untuk memberikan pengalaman baru bagi setiap pengunjung.

Dengan melihat gambar di dinding kafe, pengunjung akan dibawa ke tahun 1786. Kala itu, kopi Java Preanger menguasai kopi dunia karena tiga perempat kopi di Eropa berasal dari Jabar. Kopi tersebut ditanam oleh Belanda di selatan Cianjur bernama kopi Java Preanger.

"Kami ingin pengunjung kafe tahu, tahu kopi Java Preanger enak, tapi mereka juga tahu sejarahnya," kata Kepala Bagian Publikasi, Peliputan, dan Dokumentasi Azis Zulfikar.

Baca juga: Ojek Online hingga Pedagang Kopi Keliling Nyaleg, Pengamat Sebut Politik Tak Lagi Eksklusif

"Ini yang kami angkat selain museum. Galeri kopi ini untuk menggali sejarah kopi. Kafe Gesa ini pun hadir menjadi etalase perkopian Jabar," katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com