Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Filipina, Terasa hingga Sangihe, Talaud, dan Manado

Kompas.com - 16/03/2019, 07:34 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Wilayah Davao dan Saranggani di Filipina diguncang gempa bumi tektonik, Sabtu (16/3/2019) pukul 06.07 WIB.

Hasil pemutakhiran analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 5,6.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,18 LU dan 125,45 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 275 kilometer arah barat laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 92 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu pagi.

Baca juga: Gempa Guncang TTU, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Menurut Edward, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar obliq naik (oblique thrust fault).

"Dampak gempa bumi berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di wilayah Indonesia, antara lain di Kapulauan Sangihe, Talaud dalam skala intensitas II-III MMI dan di Manado II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," katanya.

Lanjut dia, hingga pukul 06.28 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbaunya.

Kepala Badan Penanggulangan Benacana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe Rivo Pudihang mengatakan, gempa yang terjadi tidak banyak warga merasakannya.

"Tidak terlalu kuat goyangannya," katanya.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud Bonifasius Wangkanusa menyatakan, untuk sementara belum ada laporan terkait gempa tersebut.

"Untuk Kecamatan Melonguane tidak terasa. Kondisi aman dan terkendali," tandasnya.

Kompas TV Sejak pemasangan alat pendeteksi atau seismometer, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang mencatat sedikitnya terjadi 7 kali gempa susulan. Namun, magnitudo gempa pada kedalaman 5 kilometer cenderung menurun sehingga guncangannya hanya dirasakan di sekitaran lokal sumber gempa dan tidak terpantau oleh InaTEWS Stasiun Padang Panjang. Hingga saat ini, sebagian besar penyitas gempa masih takut kembali beraktivitas di dalam rumah karena seringnya terjadi gempa susulan. BPBD Kabupaten Solok Selatan mencatat, gempa pada Kamis (28/2) pagi lalu menyebabkan 479 rumah warga rusak dan 61 orang mengalami luka luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com