Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Korban Banjir dan Longsor di Manggarai Barat Masib Bertahan di Pengungsian

Kompas.com - 15/03/2019, 12:48 WIB
Robertus Belarminus

Editor

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 1.563 jiwa korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih bertahan di sejumlah tempat pengungsian akibat cuaca di lokasi bencana masih mengkhawatirkan.

"Sampai dengan siang ini, jumlah pengungsi di kamp pengungsian berjumlah 1.563 jiwa yang tersebar di lima lokasi pengungsian yang disiapkan oleh Pemerintah Manggarai Barat," kata Kabag Humas Pemkab Manggarai Barat, Paulus Jeramun, seperti dilansir dari Antara, Jumat (15/3/2019).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan dari jumlah pengungsi korban banjir dan longsor di Manggarai Barat yang hingga kini masih bertahan di tempat pengungsian.

Baca juga: Para Pelajar di Empat Lawang Susah Payah Tembus Material Longsor Menuju Sekolah

Ia merincikan, jumlah pengungsi yang tersebar di lima lokasi pengungsian itu di antaranya di Dusun Culu berjumlah berjumlah 288 jiwa, di Dusun Nobo 243 jiwa, di Kantor Bupati berjumlah 154 jiwa.

"Tiga lokasi itu adalah korban bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Mbliling," tambah dia.

Sementara itu, dua lokasi pengungsi lainnya di Dusun Capi dengan jumlah pengungsi mencapai 362 jiwa, dan di Desa Golobilas berjumlah 516 jiwa.

Para pengungsi tersebut, kata dia, saat ini diperlakukan dengan baik oleh pemerintah setempat dan belum bisa dipulangkan, karena masih ada trauma akibat bencana tersebut.

"Di samping itu juga cuaca buruk yang masih terjadi di daerah itu, membuat mereka masih bertahan di lokasi pengungsian. Warga takut jika pulang nanti akan terjadi lagi bencana," tambah dia.

Baca juga: Korban Banjir dan Tanah Longsor di Batanguru Kesulitan Air Bersih

Sejumlah pasokan bantuan berupa beras dan lainnya saat ini masih ada dan banyak bantuan yang diberikan oleh pihak donatur.

Beberapa waktu lalu, ada beberapa korban bencana yang sakit saat ditampung di tempat pengungsian, namun hingga kini sudah dirawat dengan baik dan sembuh.

"Ada beberapa yang sempat terserang sakit, tetapi petugas kesehatan sudah menanggani dengan baik," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com