Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Warga Ponorogo ke Malang karena Isu Kiamat Pindah Secara Sembunyi-sembunyi

Kompas.com - 13/03/2019, 21:35 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com — Lima puluh dua warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo yang pindah ke Malang karena isu kiamat banyak yang memilih sembunyi-sembunyi.

Pasalnya, warga yang pindah itu tidak pernah mengurus administrasi surat pindah di kantor desa dan sekolah.

"Keberangkatan warga itu disembunyikan. Ada sesuatu yang disembunyikan," ujar Kepala Desa Watu Bonang Bowo Susetyo kepada Kompas.com, Rabu ( 13 /3/2019) malam.

Bowo mengatakan kepindahan warga itu sangat mendadak. Selain itu kepindahan warga tidak ada serta merta ijin dari desa.

Baca juga: Ada Isu Kiamat, 52 Warga Ponorogo Pindah ke Malang

"Anak sekolah tidak ada ijin ke sekolah. Sangat mendadak. Bahkan ada satu warga yang saya sudah dapat informasi akan pindah. Tetapi saat ditanya tidak berangkat. Tidak tahunya malamnya mereka berangkat. Memang disembunyikan dan kuat sekali doktrinnya," ungkap Bowo.

Bowo mengungkapkan jumlah jemaah yang mengikuti pengajian Katimun mencapai 300-an orang. Namun jumlah keluarga yang pindah ke Malang hanya 16 kepala keluarga.

Pengajian Katimun

Diberitakan sebelumnya, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menyatakan warga desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan mulai pindah ke Malang setelah ada satu warga yang menyebarkan isu kiamat dari rumah ke rumah.

"Dua bulan lalu, Katimun (warga Desa Watu Bonang) usai pulang menimba ilmu datang dari rumah ke rumah mempengaruhi warga dan menyebarkan ajaran tersebut," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni saat dihubungi Kompas.com, Rabu ( 13 / 3/2019) siang.

Baca juga: Kronologi 52 Warga Ponorogo Termakan Isu Kiamat, Beli Pedang Kyai Seharga Rp 1 Juta hingga Jual Aset untuk Bekal Akhirat

Saat mendatangi rumah ke rumah, kata Ipong, disampaikan kepada warga kiamat sudah dekat. Untuk itu jamaah diminta menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal diakhirat atau dibawa dan disebarkan di pondok.

"Mereka juga sampaikan kalau masuk ke jemaah ini maka ketika dunia ini kiamat mereka tidak ikut kiamat," kata Ipong. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com