Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Muhammadiyah Jatim Heran Ada 52 Warga Percaya Kiamat Lokal

Kompas.com - 13/03/2019, 21:19 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pindahnya 52 warga Ponorogo ke Malang, Jawa Timur, karena doktrin kiamat, membuat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Najib Hamid, terheran.

Dia lantas bertanya apa benar ada kiamat yang bersifat lokal?

"Bagaimana mereka memahami kalau di Ponorogo kiamat, tapi di Malang tidak, masak ada kiamat lokal?" kata dia Rabu (13/3/2019) di kantornya.

Peristiwa tersebut dianggapnya potret bahwa masih banyak warga Jawa Timur yang belum mengenyam pendidikan agama secara utuh.

Baca juga: Ada Isu Kiamat, 52 Warga Ponorogo Pindah ke Malang

Kondisi minimnya pendidikan agama membuat warga lebih mudah termakan isu agama. Kondisi tersebut dianggapnya bahaya apalagi saat ini santer kabar hoax yang membawa nama agama yang mewarnai proses Pemilu.

"Ini bukan hanya tugas pemerintah, namun juga tugas semua warga negara untuk memberi pemahaman agama yang utuh," ujarnya.

Najib sendiri mencurigai ada motif kriminal dalam peristiwa tersebut. "Harus ditelusuri siapa yang mendoktrin warga tersebut, dan kepada siapa warga menjual asetnya secara murah. Jangan-jangan ada penadahnya," terang mantan anggota KPU Jawa Timur itu.

Diberitakan sebelumnya, 52 warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo pindah ke Malang karena ada seorang yang menyampaikan warga akan selamat dari kiamat. 

Baca juga: Kronologi 52 Warga Ponorogo Termakan Isu Kiamat, Beli Pedang Kyai Seharga Rp 1 Juta hingga Jual Aset untuk Bekal Akhirat

Saat ini 52 warganya itu sudah pindah ke pondok yang berada di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang sejak sebulan lalu.

Berita kepindahan 52 warga Desa Watu Bonang ke Malang menjadi viral di media sosial setelah seorang netizen dengan nama akun facebook Rizki Ahmad Ridho memposting informasi itu di Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com