Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Jalan Rusak, Warga L2 Kukar Tanam Pohon Pisang di Jalan

Kompas.com - 13/03/2019, 11:30 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUKAR, KOMPAS.com - Warga L2, Kabupaten Kutai Kartanegara, menanam pohon pisang di sepanjang jalan yang melewati beberapa desa. Jalan yang merupakan jalan provinsi itu puluhan tahun rusak parah dan tidak pernah diperbaiki.

Sumarto, salah satu warga L2 mengatakan, di L2 terdiri dari beberapa desa. Tapi, di sepanjang jalan antar-desa tidak ada akses jalan yang bagus.

Meski berulang kali meminta untuk diperbaiki, namun tidak pernah ada upaya perbaikan dari pemerintah.

Baca juga: Bantah Klaim Bupati, Warga Pandeglang Urunan Beras Perbaiki Jalan Rusak

"Ini puluhan tahun begini, tidak pernah baik apalagi diperbaiki. Sudah sering minta tak ada jawaban, lebih baik jadi kebun pisang saja," kata Sumarto, Rabu (13/3/2019).

Sunarto menyebut, jalan provinsi di L2 sehari-hari selalu dilewati truk-truk besar. Muatan batu bara juga kerap hilir mudik.

"Beban muatan tidak sesuai dengan kondisi jalan. Tapi, aksesnya dipakai hari-hari. Tidak seimbang, hasilnya ya lihat saja," ujar dia.

Tidak hanya berlubang-lubang, jika turun hujan, jalan di kawasan tersebut tergenang air dan becek. Tak jarang, motor warga tergelincir dan jatuh.

"Kalau hujan satu hari, jalan ini akan becek selama berhari-hari. Persis seperti kubangan yang jorok," kata dia.

Baca juga: BERITA FOTO : Ini Penampakan Kondisi Jalan Rusak yang Jadi Lokasi Pemotretan di OKU

Senada dengan Sunarto, Uswatun juga mengatakan hal yang sama. Menurut dia, protes semacam ini sudah sering terjadi.

Namun, hingga hari ini, tak kunjung ada tanggapan dari pemerintah. "Aksi tanam pohon pisang ini akan terus terjadi hingga keluhan kami didengar. Kami bingung harus dengan cara apalagi meminta untuk perbaikan," sebut dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com