Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ekskavasi Situs Purbakala di Malang, Ahli Akan Tuntaskan Penggalian hingga Proyek Tol Digeser

Kompas.com - 13/03/2019, 11:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) mulai melakukan penggalian atau ekskavasi di situs purbakala di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (12/3/2019).

Lokasi situs berada di jalur proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37. Rencananya, penggalian situs purbakala itu akan berlangsung selama lima hari.

Sementara itu, selama eskavasi tersebut proyek jalan tol digeser ke daerah bantaran sungai. Hal itu dilakukan agar proyek tidak merusak situs cagar budaya.

Berikut ini fakta terkait situs kuno di Malang, Jawa Timur:

1. Eskavasi akan dilakukan hingga tuntas

Situs purbakala diduga bangunan pura pada masa Kerajaan Majapahit ditemukan di ruas pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (10/3/2019). Sebagian bangunan sudah hancur terkeruk alat berat, sebagian lainnya masih terpendam.KOMPAS.com/ANDI HARTIK Situs purbakala diduga bangunan pura pada masa Kerajaan Majapahit ditemukan di ruas pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (10/3/2019). Sebagian bangunan sudah hancur terkeruk alat berat, sebagian lainnya masih terpendam.

Proses mencari bentuk asli situs akan dilakukan petugas BPCB sampai selesai. Artinya, sampai mengungkap bentuk dan struktur bangunan di situs tersebut.

"Terdapat temuan struktur bata yang tampak karena aktivitas pembangunan jalan tol. Ada indikasi struktur yang mengarah ke barat daya," kata Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog dari BCPB Jatim saat ditemui di lokasi, Selasa.

Penggalian dilakukan di permukaan tanah di atas situs itu ditemukan. Batu bata yang merupakan bagian dari struktur bangunan itu mulai terlihat.

"Kami berusaha mengejar bentangan struktur yang ke arah barat daya, kami membuka dua lubang. Kami akan cari tahu ke arah mana struktur bangunan itu dan seberapa luas," katanya.

Meskipun sebelumnya sudah muncul dugaan bahwa situs itu merupakan bangunan pura, namun Wicaksono mengatakan, butuh kajian untuk memastikan bentuk struktur bangunan itu.

Sedangkan kajian bisa dilakukan setelah ekskavasi rampung.

"Dalam kajian kami mencari tahu bangunan apa ini, seberapa luas dan peninggalan masanya siapa," jelasnya.

Baca Juga: Situs Purbakala di Lokasi Proyek Tol Pandaan-Malang Mulai Digali

2. Proyek jalan Tol Pandaan-Malang digeser

Emas dengan bentuk delapan penjuru mata angin dan kepingan koin yang ditemukan oleh Muhammad Arifin di lokasi pembangunan Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (10/3/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Emas dengan bentuk delapan penjuru mata angin dan kepingan koin yang ditemukan oleh Muhammad Arifin di lokasi pembangunan Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (10/3/2019)

Pihak BPCB Jawa Timur sudah berkoordinasi dengan pihak PT Jasa Marga Pandaan-Malang terkait proses ekskavasi tersebut. Sebab, lokasi penemuan situs berada di lokasi proyek tol. Konstruksi tol di lokasi itu juga sudah dihentikan untuk sementara.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk menghentikan sementara pembangunan di lokasi penemuan sampai selesai dilakukan kajian," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com