Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Ayah Angkat yang Otaki Pembunuhan Mayat di Tempat Sampah

Kompas.com - 13/03/2019, 11:15 WIB
Masriadi ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


ACEH UTARA, KOMPAS.com – ZU (54), pria yang mengotaki pembunuhan anak angkatnya MA alias B (26), nekat melakukan aksi tersebut dengan dalih khawatir korban bakal membahayakan istrinya.

ZU disebut khawatir dengan kondisi korban yang mengalami keterbelakangan mental, sehingga dia meminta temannya SY membunuh MA dan membuangnya ke lokasi penampungan sampah

“Saya tidak menyesal. Dari pada istri saya berbahaya, lebih baik saya akhiri saja,” kata ZU, di Mapolres Lhokseumawe, Rabu (13/3/2019).

Baca juga: Mayat di Tempat Sampah Diduga Korban Pembunuhan yang Diotaki Ayah Angkat

ZU menuding tindakan korban selama ini membahayakan keluarganya.

“Saya takut dia pukul istri saya dari belakang atau dia perkosa istri saya. Dia anak yang banyak kurangnya,” kata ZU.

ZU mengaku, mengadopsi korban sejak usia masih 3 tahun. Dia sempat berniat mengembalikan korban, tetapi orangtua korban disebut sudah meninggal dunia.

“Saya adopsi sejak usia 3 tahun dari kakaknya. Pernah saya mau kembalikan, ternyata di Pematang Siantar sana, ayah, ibu dan kakaknya, sudah meninggal dunia. Jadi, saya tak punya pilihan lain kecuali membesarkannya,” kata ZU.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Pria Terbungkus Plastik Berawal dari Rebutan Bayi

Sebelumnya diberitakan, MA ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di dekat penampungan sampah Kabupaten Aceh Utara.

Awalnya polisi menduga meninggal dunia secara normal. Begitu pemeriksaan intensif dilakukan, diketahui ayah angkat korban sebagai otak pembunuhan itu.

ZU ditangkap setelah diintrogasi di kantor polisi dan SY ditangkap di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 12 Maret 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com