Pasir Koja-Soekarno Hatta Jadi Rute Pertama Tol Dalam Kota Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa memastikan proyek pembangunan Tol North-South Link (NS Link) siap dieksekusi. Kepastian peletakan batu pertama tol dalam kota pertama di Bandung, Jawa Barat (Jabar) itu hanya tinggal menunggu keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Iwa telah menggelar rapat bersama Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, BUMD PT Jasa Sarana dan Pemkot Bandung, Senin (10/3/2019.  Dalam rapat itu diputuskan, rute Pasir Koja-Soekarno Hatta jadi jalur pertama yang akan dibangun.

"Positif pembangunan jalan layang tol tahap pertama akan dilakukan dimana rencana pembangunan Pasir Koja-Soekarno Hatta dimungkinkan dikerjakan," kata Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (12/3/2019).

Baca juga: Pemprov Jabar Siap Mulai Pengerjaan Fisik Tol NS Link Bandung

Iwa menjelaskan, PT Citra Marga Lintas Jabar sebagai konsorsium NS Link sudah menyiapkan  tempat untuk pembangunan tahap pertama.

"Kita menunggu keputusan pimpinan, kami sebagai staf Pak Gubernur mempersiapkan segala sesuatunya. Jadi ketika diputuskan pimpinan kita sudah siap," kata Iwa.

Sejauh ini, sambung Iwa, pihaknya telah menyiapkan hasil kajian yang sudah dievaluasi oleh BPJT baik dari aspek teknis maupun secara landasan hukum.

"Sekarang sudah mendapatkan titik terang. Bahwa langkah yang dikerjakan yakni terusan Soreang-Pasirkoja sepanjang 3,8 km ke Pasirkoja-Sukarno Hatta. Sedangakan pencanangannya sampai Pasupati sesuai kajian dan Cicaheum sesuai usulan Wali Kota Bandung. Dan proyek ini bagian dari regional Jalan Tol Purbaleunyi," ujar Iwa.

"Dengan demikian tidak hanya NS Link semata tapi ini jalan berskala tol regional. Ini jadi angin segar di mana menambah jalan elevated sepanjang hampir 14 km," lanjut Iwa.

Baca juga: Jasa Marga Evaluasi Single Line Free Flow di Tol Bali Mandara

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Arief Prasetya berharap kehadiran tol NS Link mampu menjadi solusi kemacetan di Kota Bandung. Apalagi, penambahan jalan di Bandung tak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan.

"Kita mendukung penuh karena pertumbuban jalan di Bandung itu hanya 0,001 persen. Ini diharapkan jadi solusi kemacetan di Kota Bandung," jelasnya.