Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Kader PSI, Grace Natalie Ceritakan Pengalamannya Jajal Tol Medan-Tebingtinggi

Kompas.com - 12/03/2019, 16:04 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Usai melakukan orasi politiknya di hadapan ribuan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) seluruh Sumatera Utara, Ketua Umum PSI Grace Natalie menceritakan pengalamannya menyusuri jalan Tol Medan-Tebingtinggi yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Awalnya dia mengira, jalan tol tersebut sudah tembus sampai Pematangsiantar.

"Sampai Bandara Kualanamu, saya langsung ke ke Siantar, menjajal tol yang dikerjakan Pak Jokowi. Sudah coba Tol Medan-Siantar?" tanya Grace kepada wartawan di acara Festival 11 PSI di Medan Internasional Convention Center, Sumatera Utara, Senin (11/3/2019) malam.

Dengan terbangunnya tol tersebut, Grace menilai, konektivitas antar-kabupaten dan kota di Sumut dapat ditempuh dengan cepat dan mudah. Otomatis, kata dia, ekonomi tumbuh karena tol itu bisa mendongkrak pendapatan daerah dan masyarakat setempat. 

"Awalnya lima jam, sekarang cuma tiga jam. Di Jawa, konektivitas juga sangat mudah, dari Jogja ke Semarang hanya tiga jam. Bagi yang bekerja untuk negara ini, harus mendapat kepercayaan menyelesaikan pekerjaannya untuk kedua kali," ucap mantan presenter televisi ini.

Baca juga: Ajak Warga Dukung Caleg PSI dan PKB, Kades di Kabupaten Madiun Divonis Dua Bulan Penjara 

Grace yakin, atas kinerja baik dan sudah tampak di depan mata, Jokowi akan menang pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Jokowi akan kembali memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan dan menyelesaikan semua pekerjaannya, khususnya dalam pembangunan infrastruktur. Menurutnya, presiden memberikan perhatian besar kepada Sumatera Utara.

"Saya harap masyarakat Sumatera Utara percaya untuk memilih Pak Jokowi. Pokoknya harus menang teballah, harus menang signifikan," katanya.

Sindir partai lama

Grace Natalie mengungkapkan, PSI akan menerobos arus utama partai lama. Ia juga menyinggung partai-partai yang masih menggunakan gaya lama dalam berpolitik.

Menurutnya, sejarah telah menuliskan takdir PSI akan menjadi pengganggu kenyamanan partai-partai lama.

"Kita akan ganggu tidur siang para politisi yang hanya bekerja lima tahun sekali. Parpol lama lebih banyak mengumbar janji, pekerjaan rumah untuk membangun negeri diabaikan. PSI sebetulnya tidak perlu berdiri jika partai nasionalis mengerjakan pekerjaannya," katanya. 

"Meskipun kita berada dalam perahu yang sama, membawa Pak Jokowi kembali menang, bukan berarti kita tidak memiliki perbedaan. PSI adalah gagasan baru dalam politik Indonesia, yang semangatnya membangun politik bersih, bekerja melayani rakyat, dan terbuka. PSI adalah antitesa praktik politik lama," lanjut Grace. 

Baca juga: Usai Kunjungi Meiliana, PSI Ingin Cabut UU Penodaan Agama

Grace mengajak kader PSI untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf dan memilih PSI.

"Survei-survei dari lembaga kredibel menunjukan elektabiltas PSI membaik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com