Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kg Sabu yang Diamankan Polres Sidrap Ternyata Tawas

Kompas.com - 12/03/2019, 15:35 WIB
Hendra Cipto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Komplotan jaringan narkoba berhasil mengelabui Polres Sidrap, sebab 7 kg sabu yang diamankan pada Senin (11/3/2019) malam ternyata tawas. 

Hal itu dipastikan oleh Polda Sulsel, setelah melihat hasil pemeriksaan Badan Narkotika Nasional (BNN). 

Awalnya, Polres Sidrap menggagalkan pengiriman sabu dari Kota Parepare ke Kabupaten Sidrap, tepatnya di jalan poros di Kelurahan Uluale, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap pada Senin malam.

Polisi menyita 7 kg paket yang diduga sabu-sabu yang dibungkus karung dan dicampur dengan tumpukan karung berisi bawang merah dan minyak goreng diangkut menggunakan mobil.

Baca juga: Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, Polri Sita Sabu hingga 60 Kilogram

Polres Sidrap pun langsung meliris kasus penemuan 7 kg sabu ini walau belum ada tersangkanya.

Kepala Polres Sidrap AKBP Budi Mulyono yang dikonfirmasi wartawan membenarkan pengungkapan kasus tersebut. Hanya saja, kasus tersebut masih dalam proses pengembangan dan belum ada tersangkanya.

“Masih pengembangan. Belum ada TSK-nya (tersangka)," ujarnya melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (11/3/2019) malam.

Baca juga: Tangkap Penarik Becak, Polisi Amankan 28 Kg Sabu dalam Penyimpanan Ikan

Keesokan harinya, Selasa (12/3/2019), Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani yang dikonfirmasi mengaku 7 kg paket yang awalnya diduga sabu ternyata batu tawas. Hal tersebut dipastikan, setelah dilakukan pemeriksaan di BNN.

“Dari awal kita sudah curiga itu tawas, tapi untuk lebih pasti harus di cek ke BNN,” katanya.

Dicky menuturkan, jika trik paket berisi tawas digunakan jaringan narkoba untuk mencoba-coba peredaran barang haram untuk melihat situasi sekaligus untuk mengelabui petugas. 

“Mereka coba-coba dulu untuk melihat situasi, ternyata petugas lebih sigap. Taktik mengelabui petugas. Perang dengan bandar narkoba terus menerus. Biasa dalam mafia narkoba seperti itu,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com