Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sultra Hentikan Sementara 15 IUP di Konawe Kepulauan

Kompas.com - 12/03/2019, 07:19 WIB
Kiki Andi Pati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi akhirnya mengumumkan pemberhentian sementara operasional 15 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulaunan, Senin 11 Maret 2019 malam ini.

Pembekuan IUP itu dilakukan gubernur Ali Mazi, setelah dirinya melakukan rapat internal dengan bupati Konawe Kepulauan dan sejumlah pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta para kepala dinas lingkup pemerintah provinsi Sultra.

“Selaku gubernur sudah menyahuti tuntutan adik-adik mahasiswa, ada 18 IUP dan yang masih aktif 15 IUP dipastikan untuk diberhentikan sementara,” ucap Ali, kepada wartawan, di Rumah Jabatan Gubernur Sultra di Jalan Taman Suropati, Kendari, Senin (11/3/2019) malam.

Baca juga: Tolak Tambang, Warga Konkep Duduki Kantor Gubernur Sultra, Dibubarkan dengan Gas Air Mata

Langkah berikutnya, Ali Mazi menyatakan, akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan memanggil seluruh pemegang IUP dan Dinas ESDM Sultra untuk bahan laporan ke pemerintah pusat.

“Kami panggil semua yang terkait dengan masalah ini supaya clear dan tidak ada masalah lagi,” pungkas dia.

Dalam keterangan persnya, Ali Mazi juga telah mencopot jabatan Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja ( Pol PP) Sultra.

Pencopotan Kasat Pol PP ini akibat buntut dari aksi pemukulan petugas Satpol PP kepada massa aksi tolak tambang Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Rabu (6/3/2019) di kantor gubernur Sultra.

“Arogansi Satpol PP terhadap masyarakat, ya saya copot. Dan tadi saya sudah copot Kasat Pol PP nya. SK nya sudah saya tanda tangan,” tegas Ali Mazi.

Kasat Pol PP, harus bertanggung jawab atas tindakan bawahannya terhadap masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di kantor gubernur sultra.

“Sebenarnya mereka ini pengamanan aset-aset daerah. Tapi tidak boleh arogan, dan mereka tidak disiplin. Ya saya ganti,” terang dia.

Penghentian sementara aktivitas pertambangan di Kabupaten Konawe Kepulauan oleh Gubernur Sultra, pasca eskalasi aksi demonstrasi mahasiswa pada hari Senin  (11/3/ 2019) yang berlangsung hingga malam.

Massa mendesak pencabutan IUP dan pencopotan Kepala Kasatpol PP Sulawesi Tenggara akibat tindakan anarkis pembubaran massa aksi tolak tambang di Kantor Gubernur Sultra pada Rabu (6/3/ 2019.

Baca juga: 2,5 Jam Demo Menunggu Risma, Paguyuban Pedagang IT Surabaya Kecewa

Sebelumnya, aksi ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari di pintu gerbang kantor gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Senin (11/3/2019) berakhir ricuh.

Dalam aksi itu, koordinator staf pimpinan (ko sepri) Polda Sultra, Kompol Agung Basuki mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu dari para demonstran.

Tak hanya itu, satu anggota polisi dari satuan provos dan dua orang polisi lainnya juga mengalami luka akibat lemparan batu para pendemo.

Sebelum ricuh, mahasiswa diterima Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto di halaman markas Polda Sultra, kemudian mereka bergerak menuju Kantor Gubernur yang lokasinya berhadapan dengan markas Polda Sultra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com