Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Disuruh Antar Makanan ke Masjid, Alasan Anak di Gresik Habisi Ibu Kandung

Kompas.com - 11/03/2019, 09:33 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Rozikin (28), warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, tega menghabisi Ranis (65) yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri, Minggu (10/3/2019) siang.

Saat ditanya oleh Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro di kantor Polsek Dukun usai kejadian, Rozikin yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara ini mengakui, bahwa dirinya yang telah membunuh ibu kandungnya, yang selama ini hanya tinggal berdua bersama dirinya di rumah tersebut.

"Kesal saja, ngomel dari malam (sebelum kejadian) gara-gara saya enggak mau disuruh bawa jaminan (makanan untuk diserahkan) ke masjid. Suruh orang lain kan bisa, anak-anak kecil kan banyak, kenapa harus saya yang disuruh-suruh terus," jawab pelaku saat ditanya Kapolres di hadapan awak media, Minggu (10/3/2019).

Baca juga: Kronologi Pemuda di Gresik Bunuh Ibu Kandung

"Suruh anak-anak kecil kan bisa, enggak harus saya. Kasih uang seribu atau dua ribu (sebagai imbalan) kan bisa, malah suruh saya terus," ucap dia.

Pelaku juga mengatakan, jika dirinya sudah bulat menghabisi nyawa ibu kandungnya dengan telah mempersiapkan senjata tajam berupa celurit, yang digunakan pada saat kejadian tersebut.

"Pusing saya diomeli terus, ya sudah saya bunuh saja. Saya asah celuritnya (ditajamkan) buat bunuh ibu. Sebab semua orang kan pasti mati, termasuk saya. Daripada bunuh orang lain, tetangga, lebih baik saya bunuh ibu sendiri," kata Rozikin.

Baik para tetangga maupun Kepala Desa Madumulyorejo sempat mengatakan, pelaku memang mengalami gangguan jiwa sejak lulus tsanawiyah (setingkat SMP).

Semenjak itu, pelaku tidak lagi bersosialisasi dengan warga sekitar, meski sehari-hari ia tetap membantu ibu yang dibunuhnya dalam mengolah sawah yang dimiliki.

Hanya saja, terkait gangguan kejiwaan yang dialami oleh pelaku, pihak kepolisian akan coba memastikan hal tersebut setelah nantinya akan diperiksa oleh ahli kejiwaan.

"Proses selanjutnya, kami akan melakukan pemeriksaan ahli kejiwaan, untuk mengetahui apakah yang bersangkutan (pelaku) mengalami gangguan kejiwaan akan kami dalami lebih lanjut," tutur Kapolres Gresik.

Kompas TV Kuliner di Indonesia sangat beragam. Indonesia juga memiliki hidangan dengan pengaruh Timur Tengah sebut saja nasi kebuli. Menurut cerita masyarakat Arab-Betawi lah yang mempopulerkan #kuliner ini di Indonesia. Nasi kebuli biasanya dihidangkan dalam perayaan keagamaan Islam seperti Hari Maulid Nabi, Hari Raya Ramadhan ataupun Aqiqah. Setelah proses memasak yang panjang nasi kebuli atau nasi kabsah lengkap dengan satai potongan daging kambing dan acar yang semakin menggugah selera. Bukan hanya di Jakarta, #nasikebuli juga populer di kota-kota yang terdapat warga keturunan #Arab seperti Surabaya dan Gresik. Kehadiran nasi kebuli ini sudah berakulturasi dan menjadi menu olahan nasi yang memperkaya ragam kuliner di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com