Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MMI Desak Polisi Usut Pembuat Kondom Gambar Jokowi-Ma'ruf Amin

Kompas.com - 10/03/2019, 22:46 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Koordinator Nasional Muda-Mudi Indonesia, Nurul Huda menilai, beredarnya foto kondom bergambar pasangan capres nomor urut 1, Joko Widodo- KH Ma’ruf Amin, di media sosial adalah bentuk kampanye hitam yang keji dan merusak moral bangsa. 

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Hudan ini menyatakan, MMI sebagai salah satu relawan muda pendukung Jokowi-Ma'ruf mengecam kampanye seperti itu dan meminta aparat kepolisian mengusutnya.

“Kampanye hitam semacam itu tak hanya bertujuan merusak citra Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin. Tapi juga bisa berdampak pada rusaknya moral bangsa,” tandas Hudan melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (9/3/2019) malam.

Baca juga: Beredar Kondom Bergambar Jokowi-Maruf Amin, TKN: Itu Merendahkan Martabat Bangsa

Hudan menyatakan, Jokowi sebagai presiden adalah simbol negara. Sementara Kiai Ma’ruf sebagai ulama adalah simbol moral bangsa. Sangat tak elok, bahkan keji jika foto mereka dijadikan bungkus dan merek kondom.

“Dalam posisinya sebagai pasangan capres-cawapres pun, beliau-beliau adalah tokoh panutan. Mereka putera terbaik bangsa yang sedang diusung jadi pemimpin bangsa ini. Sangat biadab jika disandingkan dengan alat kontrasepsi,” tandas Hudan.

Hudan mendesak aparat kepolisian mengusut kasus beredarnya foto tersebut karena berbau fitnah yang menyudutkan pasangan Jokowi-KMA.

“Ada sekolompok orang keji yang ingin menyudutkan presiden dan kiai. Mereka ingin mengesankan tokoh kita itu sebagai sosok yang pro seks bebas. Kami meminta polisi agar segera mengusutnya,” imbuh Hudan.

Baca juga: Beredar Produk Kondom Bergambar Jokowi-Maruf Amin, Relawan Sebut Kampanye Hitam

Hudan juga berharap agar para tim sukses dan relawan capres-cawapres dari kubu mana pun agar berkampanye secara sehat. Tidak mengedepankan hoaks, fitnah dan ujaran kebencian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com