Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Optimistis Ma'ruf Amin Kuasai Materi Debat saat Hadapi Sandi

Kompas.com - 10/03/2019, 14:59 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'aruf Amin optimistis calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin bakal menguasai materi dalam debat Pilpres 2019 yang akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3/2019).

Ma'ruf akan menghadapi calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat debat pekan depan.

Dalam debat ketiga akan mengangkat tema sosial dan budaya.

"Persiapan debat cawapres saya optimis bahwa Pak KH Ma'ruf Amin akan paham betul, menguasai betul karena beliau sebelumnya sudah punya background mengenai persoalan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial budaya," kata Direktur Program TKN Jokowi-Ma'aruf, Aria Bima dalam acara "Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan" di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (10/3/2019).

Baca juga: Maruf Amin Mengaku Punya Senjata Rahasia Hadapi Sandiaga di Debat

Aria mengatakan, visi misi Presiden Jokowi selama empat tahun ini sangat visioner untuk membangun sumber daya manusia Indonesia ke depan. Seperti adanya program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Harapan.

Visi misi ini, kata Aria, kemudian dilanjutkan oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan menawarkan kartu baru dalam programnya. Ketiga kartu baru itu adalah Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar-Kuliah dan Kartu Pra-Kerja.

"Semuanya akan dijelaskan lebih rinci oleh Pak KH Ma'ruf Amin," ujarnya.

Baca juga: Mantan Menkes Minta Maruf dan Sandiaga Bahas Pengendalian Tembakau Saat Debat
Bima mengatakan, program yang ditawarkan oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, merupakan bentuk kehadiran negara untuk memberikan perlindungan terhadap rakyatnya.

"Bagi anak miskin tidak perlu takut untuk bisa kuliah, karena ada Kartu Indonesia Pintar-Kuliah. Tidak hanya memberikan sambako murah, tapi memberikan jaminan kartu untuk sambako murah. Karena sembako ini pasar, pasar kadang tidak terkendali, tetapi kartu memberikan jaminan," ujar dia.

"Begitu juga jangan biarkan anak SMA, SMK dan kuliah mencari lapangan kerja sendiri. Negara harus melindungi warga negara yang mencari kerja dengan menyiapkan tenaga kerja mana yang kurang, mencari tempat training dan bagaimana peluang kerja yang ada harus dikoneksikan dengan para pencari kerja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com