Jokowi Dapat Potongan Harga Buat Baju Batiknya

SOLO, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Jokowi mendapat diskon (potongan harga) dari pemilik Arjuna Tailor, Suparto (58), karena sudah sering langganan menjahitkan baju di tempatnya.

Seperti diketahui, Jokowi menjahitkan 15 potong kain batik untuk dijadikan kemeja lengan panjang di Arjuna Tailor, Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Kemeja batik lengan panjang tersebut akan digunakan Jokowi untuk persiapan kampanye terbuka Pilpres 2019.

Baca juga: Ini Penampakan 15 Kemeja Batik Khusus Kampanye Jokowi yang Dijahit di Solo

"Awalnya, mau saya gratiskan karena beliau (Pak Jokowi) sudah lama langganan. Beliau tidak mau, ya sudah saya kasih diskon satu bajunya Rp 25.000," kata Suparto, ditemui dikediamannya Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2019).

Suparto menjelaskan, untuk harga normal satu kemeja batik lengan panjang pesanan Jokowi dihargai Rp 150.000.

"Setelah diskon satu potong kemeja batik hanya bayar Rp 125.000," kata bapak tiga anak itu.

Suparto mengatakan, Jokowi tidak hanya sekali atau dua kali menjahitkan baju di tempatnya. Bahkan, sejak menjabat wali kota Surakarta tahun 2005, Jokowi telah menjahitkan baju keperluan dinasnya di tempat Suparto.

"Sejak menjadi orang nomor satu di Indonesia, saya lebih berhati-hati. Dan selalu menjaga kualitas baju pesanan baliau," tutur dia.

Suparto merasa bangga bisa menjadi penjahit langganan keluarga Jokowi. Awalnya, ia dipanggil Jokowi datang ke rumah dinasnya saat masih menjabat wali kota Surakarta di Loji Gandrung.

Baca juga: Jokowi Hadiri Millenial Road Safety Festival, Jembatan Ampera Akan Ditutup 5 Jam Besok

"Dari pertama dipanggil ke Loji Gandrung sampai sekarang beliau sering meminta saya untuk dibuatkan baju," kenang suami dari Suyati (52).

Sebelum pesan dibuatkan kemeja batik lengan panjang untuk persiapan kampanye terbuka, Suparto mengatakan, sekitar lima bulan lalu Jokowi meminta dirinya untuk membuatkan baju batik lengan panjang.

"Beliau memang sering pesan minta dibuatkan baju di sini. Jarang beliau dawuhi (nyuruh) untuk bikin satu baju, jarang. Harganya juga sama," ujar dia.