Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adi Hanya Bisa Terdiam Melihat Rumahnya Rata Diterjang Longsor...

Kompas.com - 08/03/2019, 08:28 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras menyebabkan tanah longsor dan banjir di beberapa lokasi di Gunungkidul, Yogyakarta pada Rabu (6/3/2019). Bencana tanah longsor menyebabkan sebagian warga kehilangan tempat tinggal, hingga lahan pertanian.

Salah satu warga yang kehilangan tempat tinggal adalah Adi Kuswoyo (66) Warga Dusun Baturturu RT 03/RW 07, Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari.

Saat ditemui Kompas.com, Adi sedang mencari sejumlah barang berharga di bekas rumahnya yang porak poranda diterjang tanah longsor.

Tak ada bentuk rumah limasan yang tersisa, hanya kandang kecil yang berada di sisi kanan rumahnya masih utuh. Sesekali dia memperhatikan ke atas bukit untuk memastikan kondisi aman, karena memang lokasi rumahnya berada di lembah pegunungan Gunung Batur. 

Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor Terjang Gunungkidul, Belasan Orang Mengungsi

Untuk mencapai lokasi rumah Adi memang cukup sulit dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Mobil rombongan peninjau harus ditinggal sekitar 500 meter, kemudian rombongan harus berjalan melewati terjalnya jalan pegunungan yang licin karena diguyur hujan hampir 24 jam.

"Beginilah kondisi rumah saya pak, sudah tidak ada sisanya. Tetapi alhamdulillah istri dan dua anak saya selamat," kata Adi, atau akrab disapa Mbah Kliwon, Kamis (7/3/2019). "Seluruh berkas hilang tertimbun, baru tadi dompet dan ATM ketemu," ucapnya.

Memiliki rumah di lembah pegunungan membuatnya paham tentang kondisi alam. Adi bercerita, sesaat sebelum terjadinya bencana dirinya dan keluarga sudah bisa menyelamatkan diri.

Saat bencana longsor menerjang wilayah dukuh Batur Turu, Rabu (6/3/2019) siang sekitar pukul 15.30 WIB dirinya sedang berada di rumah bersama istri dan anaknya. Saat akan longsor dia mendengar suara gemuruh dari atas. Dia lalu mengajak seluruh keluarganya keluar.

Benar saja, hanya sekejap rumah yang ditempatinya selama 13 tahun terakhir rata dengan tanah. Tak punya tempat tinggal, kini Adi dan keluarganya untuk sementara tinggal di tempat salah satu saudaranya.

"Untuk ke depan saya belum mengetahui mau tinggal dimana, manut saja (kepada pemerintah) mau ditempatkan di mana asal aman. Di sini sudah tidak mungkin digunakan (ditempati) lagi," ucapnya lirih.

Baca juga: Longsor akibatkan Jalan Putus di Gunungkidul, Puluhan Warga Terisolir

Di dukuh Batur Turu, tak hanya rumah Adi yang terdampak longsor. Sejumlah tetangganya juga mengalami nasib yang sama, misalnya Miyanto, Ketua RT 05/RW 07.

Pantauan Kompas.com, rumah-rumah yang roboh tertimbun longsor masih dibiarkan apa adanya. Para keluarga terdampak hanya mencai barang-barang berharga saja. 

Menurut pejabat sementara dukuh Batur Turu Samta (40), longsor selain merobohkan sejumlah rumah juga memutus jalan kabupaten. 

"Puluhan hektar lahan pertanian juga rusak tertimbun tanah dari atas," kata Samta. 

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi yang memimpin rombongan peninjau mengakui sulitnya medan terdampak longsor. Menurutnya, untuk menuju dukuh Batur Turu harus ditempuh dua jam perjalanan dari kota Wonosari. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com