Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Sebut Banjir di Kabupaten Bandung karena Meluapnya Sungai Citarum

Kompas.com - 08/03/2019, 06:01 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Hujan berintensitas sedang hingga tinggi yang turun sejak Rabu (6/3/2019) telah menyebabkan banjir di 12 desa/kelurahan di 10 kecamatan di Kabupaten Bandung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa banjir di Kabupaten Bandung disebabkan meluapnya Sungai Citarum.

"Banjir disebabkan luapan Sungai Citarum dan drainase yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan. Tinggi banjir antara 40 cm hingga 280 cm," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/3/2019).

Sebanyak 10 Kecamatan yang terendam banjir itu terdiri dari Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi, Majalaya, Banjaran, Cicalengka, Kutawaringin, dan Ibun.

Baca juga: Banjir di Kabupaten Bandung Memaksa Ratusan Warga Mengungsi

Menurutnya, bagi masyarakat sekitar bantaran sungai Citarum, Kabupaten Bandung, banjir sebenarnya bukan hal yang baru. Terlebih lagi di Kecamatan Baleendah dan Majalaya, karena dalam setahun masyarakat dapat mengalami banjir sekitar 10 kali.

Menurut Sutopo, banjir terus berulang di daerah ini, sehingga memerlukan penanganan DAS Citarum secara komprehensif.

"Daerah Baleendah dan sekitarnya merupakan permukiman dan industri yang padat penduduknya. Kondisi topografi cekung dengan dasar Sungai Citarum dangkal karena sedimentasi," ujarnya.

"Seringnya banjir melanda permukiman menyebabkan masyarakat sudah beradaptasi dengan kondisi alam yang ada. Masyarakat sudah menyiapkan perahu dan mengetahui ke mana mereka harus mengungsi. Jarang ada korban jiwa meskipun mereka sering dilanda banjir," imbuhnya.

Baca juga: Banjir di Kabupaten Bandung, Akses di Sejumlah Jalan Lumpuh

Tim TRC BPBD Kabupaten Bandung bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi korban. Bantuan pun disalurkan kepada pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com