Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Semarang Pastikan Tak Ada WNA yang Masuk DPT

Kompas.com - 07/03/2019, 16:42 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memastikan tidak ada warga negara asing (WNA) yang mempunyai hak pilih atau masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2019.

Kepastian itu setelah KPU mengecek langsung nama-nama WNA yang telah merekam data KTP elektronik atau e-KTP. Ada enam WNA yang tercatat sudah merekam data di Kabupaten Semarang.

"Ada 6 WNA yang rekam data, setelah kami cek nama mereka tidak ada di daftar pemilih tetap (DPT)," kata Ketua KPU Kabupaten Semarang Maskup, di sela memantau logistik pemilu di GOR Wujil Ungaran, Jateng, Kamis (7/3/2019).

Baca juga: WNA yang Masuk DPT Pemilu Paling Banyak dari Jepang

Ikut serta dalam pantauan logistik tersebut yaitu Koordiantor Divisi Data dan Informasi KPU Jawa Tengah, Paulus Widiantoro.

Maskup mengatakan, nama-nama WNA yang melakukan perekaman data diterima dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang.

Setelah diterima, pihaknya memeriksa nama ataupun NIK ke dalam sistem informasi daftar pemilih (Sidalih). Setelah dicek, nama-nama WNA tidak ada.

"Sudah dicek dan memang tidak masuk DPT," tambahnya.

Baca juga: KPU Coret 101 WNA yang Masuk DPT Pemilu

Sementara itu, terkait kesiapan logistik Pemilu 2019, KPU Kabupaten Semarang telah menuntaskan proses perakitan kotak suara. Sebanyak 16.119 kotak suara telah selesai dirakit dan disimpan di dalam GOR Wujil Semarang.

Setelah dirakit, kotak suara secara berkala akan dikirim ke kecamatan dan kelurahan/desa.

Namun, dari kotak suara yang masuk, ditemukan ada 21 kotak suara yang rusak.

"Semua sudah selesai dirakit. Ada 21 kotak rusak karena tali pengikat terlalu kencang," tambahnya.

Sementara untuk logistik surat suara belum dikirim, baik surat suara pemilihan presiden maupun surat suara pemilihan DPR. Dengan demikian, pelipatan surat suara belum dapat dilakukan.

"Untuk teknis pelipatan dan sortir akan gunakan GOR Wujil," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com