Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Hektar Kebun Sagu, Karet dan Kelapa di Meranti Terbakar Akibat Karhutla

Kompas.com - 07/03/2019, 08:05 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ratusan hektar perkebunan milik warga Desa Kebun, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, terbakar akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sejak sepekan terakhir.

Hal itu disampaikan Pj Desa Kebun, Syahroni saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

"Luas kebun terbakar sekitar 100 hektar, terdiri dari kebun sagu, kelapa dan karet milik warga. Kebanyakan sagu yang terbakar. Tapi sebagian ada hutan dan semak belukar," ungkap Syahroni.

Dia mengaku belum bisa merinci luas masing-masing kebun masyarakat yang terbakar.

"Belum bisa dirincikan. Karena belum ada data. Tapi yang jelas ada sekitar 100 hektar yang terbakar. Kerugian juga belum dapat ditaksir," kata Syahroni yang baru sekitar dua bulan menjabat sebagai Pj Kepala Desa Kebun.

Baca juga: Karhutla di Kepulauan Meranti, Rumah Warga Dikepung Api

Namun demikian, pihaknya mengaku akan mencarikan solusi untuk membantu warga untuk kembali mengolah kebun sagu, kelapa dan karet tersebut.

"Tentu kita carikan solusinya. Karena penghasilan masyarakat di sini dari sagu, kelapa dan karet," ujarnya.

Syahroni menyebutkan, beberapa waktu lalu pihaknya ada mengajukan permohonan bantuan bibit sagu ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 18.000 batang bibit.

"Kalau ini disetujui oleh Dinas Perkebunan, ini akan bisa membantu para petani," tuturnya.

Sementara itu, Syahroni mengatakan, kebakaran hutan dan lahan tanah gambut di Desa Kebun sudah berlangsung selama enam hari.

Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Kepulauan Meranti Terus Meluas

Namun, titik api sebagian sudah berhasil dipadamkan, dan dilanjutkan dengan pendinginan.

"Pemadaman titik api kita lakukan bersama TNI, kepolisian, BPBD, PT SRL (Sumatera Riang Lestari), Satpol PP dan dibantu masyarakat kita," sebut Syahroni.

Menurut dia, sejumlah titik api kembali muncul akibat tiupan angin kencang dan cua panas.

"Memang ada api yang hidup di lokasi yang terbakar. Di sini kan dekat laut, jadi angin kencang. Kondisi gambut sekarang juga mengering," ujar Syahroni.

Diberitakan sebelumnya, karhutla di Desa Kebun, Kecamatan Rangsang terus meluas. Hingga saat ini, hutan dan lahan yang sedang terbakar sekitar 20 hektar, yang bersebelahan dengan perkebunan akasia PT SRL.

Namun, petugas gabungan telah melakukan penyekatan agar api tidak meluas ke hutan maupun lahan lainnya.

Baca juga: Fakta Bencana Karhutla di Riau, Persediaan Air Menipis hingga 27 Titik Panas di Meranti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com