Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Perempuan Selalu Jadi Rebutan Caleg dan Capres

Kompas.com - 06/03/2019, 20:32 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

PALEMBANG, KOMPAS.comPartisipasi pemilih perempuan kerap lebih tinggi dibandingkan laki-laki sehingga tak heran jika suara perempuan selalu menjadi rebutan para kandidat, baik yang akan bertarung dalam perebutan kursi legislatif hingga presiden.

Komisioner KPU Kota Palembang Yetty Oktarina mengatakan, berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap pada Pemilu 2019, jumlah pemilih perempuan mencapai 96.557.004 orang, sedangkan laki-laki berjumlah 96.271.476 orang.

Tingginya potensi suara kaum perempuan dalam Pemilu 2019 pada 17 April mendatang, lanjut Yetty, sangat disadari kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.

"Sadar atau tidak disadari, peran perempuan sebenarnya sangat vital dalam menentukan pemimpin di negeri ini. Namun, kesadaran ini terkadang masih belum tumbuh sehingga banyak pemilih perempuan menyepelekan saja hak suaranya," kata Yetty dalam kegiatan sosialisasi "Pemilih Perempuan" yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Graha Sriwijaya Universitas Sriwijaya, Palembang, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: Risma Ogah Berurusan dengan Hukum setelah Lengser dari Wali Kota Surabaya

Dia berharap, sosialisasi dapat membuka mata kalangan perempuan, khususnya pemilih pemula dari kalangan mahasiswa, untuk mempergunakan hak suaranya pada Pemilu mendatang dengan sebaik-baiknya.

"Target kami partisipasi pemilu mencapai 77,5 persen, dan ini sangat membutuhkan dukungan para pemilih perempuan," kata Yetty di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Sriwijaya yang menjadi peserta sosialisasi.

Sementara itu, Direktur Informasi Komunikasi Polhukam Kemkominfo Bambang Gunawan mengatakan, pemerintah sangat ingin meningkatkan partisipasi perempuan di bidang politik karena saat ini keterwakilan di parlemen masih sangat sedikit.

"Melalui sosialisasi ini kami berharap, kalangan perempuan tidak apatis dengan pemilu dan nantinya mau juga terlihat di parlemen," kata dia.

Menurut Bambang, upaya ini harus terus diperjuangkan karena jika merujuk ke sejumlah negara maju, maka Indonesia masih jauh tertinggal dari sisi keterlibatan perempuan di parlemen.

Baca juga: Menteri Susi: Kalau Perlu Saya Perintahkan Saja Tenggelamkan di Tengah Laut

Sejauh ini, lanjut dia, masih belum sesuai target karena pada Pemilu 2019 masih kurang dari 30 persen.

Pada Pemilu 2014 lalu, menurut Bambang, keterwakilan perempuan di parlemen belum mencapai target 30 persen. Di tingkat DPR RI hanya mencapai 17,32 persen atau 97 perempuan dari 560 anggota menduduki jabatan legislatif.

Di DPRD Provinsi, keterwakilan perempuan hanya 16,43 persen atau 350 perempuan menduduki jabatan dari 2.130 anggota DPRD Provinsi se-Indonesia.

Sedangkan di tingkat DPRD Kabupaten/Kota hanya terdapat 14 persen atau 2.296 anggota perempuan dari total 16.883 anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia. Pada tingkat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) masih belum mencapai target, yaitu hanya 25,74 persen atau 34 anggota perempuan dari 132 anggota yang menduduki jabatan legislatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com