Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Album Lagu "Di Sini Kita Pergi" Karya Siswa SLB, Dikirim ke Jokowi hingga Ungkapan Perasaan Melalui Lagu

Kompas.com - 06/03/2019, 15:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Album lagu "Di Sini Kita Pergi", ciptaan para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sudah dikirim ke Presiden Joko Widodo (jokowi) dan Kementerian Pendidikan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). 

Selain untuk mendongkrak penjualan album, para siswa ingin menunjukkan bakat mereka di tengah keterbatasan fisik yang dimiliki.

Para siswa juga telah mempromosikan lagu-lagu mereka di media sosial, salah satunya melalui YouTube.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Menggali bakat para siswa SLB melalui seni musik

Ilustrasisimpson33 Ilustrasi

Setiap Jumat, para siswa SLB Negeri Wonosari mengikuti pelajaran musik. Bersama guru pendamping, para siswa berlatih dan akhirnya menciptakan sejumlah lagu.

Kelas musik tersebut terbuka juga bagi para siswa SLB dari luar SLB Negeri Wonosari.

"Isinya adalah kumpulan murid-murid dari 6 SLB di Gunungkidul yang mempunyai bakat bermusik dan membuat beberapa lagu untuk dijadikan satu buah album," kata Maungguh, guru pendamping para siswa, Selasa (5/3/2019).

Baca Juga: Kisah Anak-anak SLB Bikin Album Lagu, Promo via Medsos hingga Dikirim ke Presiden

2. Membuat album "Di Sini Kita Pergi"

Ilustrasi musikShutterstock Ilustrasi musik

Maungguh menjelaskan, upaya melatih musik anak berkebutuhan khusus adalah merupakan upaya menggali potensi yang mereka miliki.

Saat ini, belasan siswa dari enam sekolah luar biasa di Kabupaten Gunungkidul sudah dilatih musik. Berbagai karya musik sudah diunggah di akun YouTube dan Instagram.

Para siswa tersebut juga sudah membuat album lagi berjudul "Di Sini Kita Pergi". Ada tujuh lagu di album tersebut dan semuanya adalah ciptaan para siswa.

"Album tersebut berisi tujuh lagu. Setelah membuat album, kami ikut lomba. Walaupun tidak menang tetapi kami berhasil menembus 15 besar dalam rangka hari disabilitas," ucapnya.

Baca Juga: Anak Autis Butuh Sekolah Khusus Bukan SLB

3. Ungkapkan perasaan melalui lagu

Ilustrasi difabelFreepik Ilustrasi difabel

Maungguh mengakui, ada beberapa kesulitan dalam melatih anak berkebutuhan khusus bernyanyi dan memainkan alat musik. Ia mengambil contoh rasa cinta dalam deskripsi siswa tunanetra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com