Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2019, 21:44 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan perempuan di kebun jagung di Desa Bulangan, Kecamatan Dukun, Gresik, beberapa hari lalu akhirnya ditangkap pihak kepolisian, Sabtu (2/3/2019).

Pelaku ditangkap di tempat indekosnya di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Yogyakarta.

Dia adalah Agus Vilthon (38), warga Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan. Menurut catatan pihak kepolisian, Agus pernah menjabat sebagai kepala desa (kades) di tempat tinggalnya.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Perempuan di Kebun Jagung Gresik

"Pelaku ini mantan kades di desanya, Desa Sukolilo, Lamongan, periode 2007 hingga 2013," ujar Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro, dalam rilis di halaman Mapolres Gresik, Selasa (5/3/2019).

Wahyu mengungkapkan, Agus mengenal korban melalui media sosial (medsos) Facebook. Korban masih berstatus memiliki suami, sementara pelaku sudah berstatus duda.

Agus membenarkan dirinya sempat menjadi kades Sukolilo dalam rentang periode 2007 hingga 2013.

"Iya, sempat jadi kepala desa tapi sekarang sudah tidak. Sekarang masih tunggu kerjaan (menganggur)," kata Agus.

Baca juga: Pelaku dan Korban Pembunuhan di Kebun Jagung Saling Kenal di Facebook

Seperti diketahui, sosok mayat perempuan ditemukan di kebun jagung milik warga di Desa Bulangan, 21 Februari 2019. Korban diketahui Ida Nurhayati (58), warga Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta.

Atas perbuatan yang dilakukan, Agus dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan ia terancam hukuman 15 tahun penjara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com