Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Air Terbatas, Petugas Buat Embung Darurat untuk Padamkan Karhutla di Meranti

Kompas.com - 05/03/2019, 21:31 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Petugas gabungan sempat kewalahan mematikan api kakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, karena sumber air terbatas.

Untuk mendapatkan sumber air, petugas terpaksa membuat embung darurat dengan tangan kosong.

"Sumber air terbatas. Sehingga kami terpaksa membuat embung dengan menggali tanah gambut dengan cara manual," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti Edy Afrizal, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: Hari Kedelapan, Pendinginan Dilakukan di Lokasi Karhutla di Meranti

Dia mengatakan, kebakaran lahan gambut cukup parah terjadi beberapa hari lalu, yang membakar kebun sagu warga dan semak belukar. Saat itu, pemadaman api sulit dilakukan.

"Selain sumber air terbatas, angin di lokasi juga kencang, sehingga api cepat membesar. Kemudian akses ke lokasi juga sulit," kata Edy.

Namun, setelah dilakukan upaya pemadaman oleh petugas kepolisian, TNI, BPBD, Manggala Agni, PT Sumatera Riang Lestari (SRL) dan masyarakat, kebakaran berhasil dipadamkan.

Akan tetapi, akui Edi, masih ada titik api di dalam gambut yang mengeluarkan asap.

"Jadi, titik asap yang masih ada, kami lakukan pendinginan. Hingga hari ini, pendinginan masih dilanjutkan," sambung dia.

Sementara itu, berdasarkan video pantauan udara yang dilakukan PT SRL dengan menggunakan drone, Senin (4/3/2019) kemarin yang diterima Kompas.com, kondisi karhutla di Meranti sangat parah.

Lokasi kebakaran di wilayah yang juga berbatasan dengan Malaysia ini, mengeluarkan asap putih dan kuning membumbung tinggi ke udara.

Baca juga: Pemadaman Titik Api Karhutla di Kepulauan Meranti Riau Masih Dilakukan

Menurut Humas PT SRL Abdul Hadi, luas lahan yang terbakar di Kepulauan Meranti mencapai sekitar 200 hektare.

"Kalau estimasi dari orang kami di Desa Sokop dan Desa Mereng, sekitar 200 hektar," kata Hadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Sebelumnya diberitakan, pemadamam dan pendinginan karhutla di Kabupaten Kepulauan Meranti memasuki hari kedelapan. Titik api terdapat di sejumlah wilayah di Kecamatan Tebing Tinggi Barat dan Kecamatan Rangsang Pesisir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com