Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2019, 18:38 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Sembilan hari pasca-pembunuhan Ida Nurhayati (58), di kebun jagung di Desa Bulangan, Kecamatan Dukun, Gresik, polisi akhirnya menangkap pelakunya Agus Vilthon (38), Sabtu (2/3/2019) lalu.

Agus, warga Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, diketahui sudah kenal lama dengan korban, warga Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta, melalui Facebook.

Keduanya kemudian sempat beberapa kali bertemu, dengan intensitas pertemuan semakin meningkat jelang kejadian pembunuhan.

Pelaku yang asli Lamongan, bahkan memutuskan untuk indekos di Sleman, sejak awal tahun 2019 ini.

Baca juga: Pelaku dan Korban Pembunuhan di Kebun Jagung Saling Kenal di Facebook

"Berdasarkan penemuan mayat perempuan pada Kamis (21/2/2019) lalu, tim Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System, Satreskrim Polres Gresik) kemudian melakukan identifikasi, dengan kami akhirnya mengetahui identitas korban," ujar Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro, dalam rilis di halaman Mapolres Gresik, Selasa (5/3/2019).

Identitas dan alamat korban diketahui usai tim Inafis Satreskrim Polres Gresik menggunakan peralatan mobile automated multi-biometric identification system (Mambis), yang mampu mendeteksi identitas seseorang melalui sidik jari dan pindai retina mata, yang terintegrasi dengan sistem database e-KTP.

Usai alamat korban ditemukan, kepolisian Gresik kemudian bekerja sama dengan Polres Sleman melacak jejak pelaku, dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti maupun keterangan para saksi, kemudian dilakukan analisa berdasarkan scientific crime investigation.

"Dari hasil penyelidikan diketahui, korban dan pelaku sempat pergi bersama dengan menggunakan mobil Toyota Sienta milik korban pada Rabu (20/2/2019), korban dijemput di Yayasan Kanker di Sleman," kata Wahyu.

"Pelaku dan korban terlibat cekcok entah masalah apa, dan akhirnya pelaku memukul korban sekali dengan tangan kiri dan tiga kali menggunakan tangan kanan di bagian kepala, saat keduanya di dalam mobil di depan toko di Sleman. Kemudian, korban dicekik sekitar dua menit, dicek kondisinya sudah lemas dan kemungkinan sudah meninggal dunia," sambung dia.

Baca juga: Pembunuh Perempuan di Kebun Jagung Ditangkap di Yogyakarta

Mengetahui hal itu, pelaku kemudian meneruskan perjalanan hingga ke Lamongan dengan menggunakan jalur darat. Sempat terlintas dalam pikiran pelaku, korban bakal dibuang di salah satu jembatan yang ada di perbatasan Kabupaten Lamongan dengan Gresik.

"Korban sempat akan dibuang di Jembatan Karangbinangun, perbatasan Lamongan dengan Dukun (Gresik). Tapi, pelaku merasa tidak tega, dan akhirnya dibawa lagi melanjutkan perjalanan hingga masuk wilayah Dukun," ucap dia.

Melihat ada kebun jagung di Desa Bulangan, Kecamatan Dukun, yang kemudian diketahui milik Tasman, pelaku kemudian membuang korban dari tepi jalan raya dengan cara didorong. Kebun itu memiliki kedalaman sekitar 1 meter dari jalan raya.

"Saat dilakukan autopsi di Rumah Sakit Ibnu Sina, memang ditemukan ada benturan di kepala bagian atas dan pendarahan di otak," ujar dia.

Pelaku sempat ingin hilangkan jejak

Usai membunuh dan membuang jasad korban di kebun jagung milik Tasman di Desa Bulangan, Kecamatan Dukun, Gresik, pelaku sempat kabur dengan membawa mobil Toyota Sienta warna abu-abu milik korban dengan plat nomor AB 1524 GF.

Baca juga: Jenazah Perempuan Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Kebun Jagung

"Jadi, usai kejadian (pembunuhan), pelaku sempat kos di daerah Made, Lamongan Kota, selama empat hari. Saat itu, dia bahkan sempat mengubah plat mobil korban dari nomor polisi AB 1524 GF menjadi N 1430 KR. Kemudian, mobil tersebut ditaruh di parkiran RSUD Soegiri, sementara dia kembali ke Sleman dengan menumpang bus," kata Kapolres Gresik.

Namun, setelah beberapa hari kembali ke tempat indekos di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Yogyakarta, pelaku dapat ditangkap pihak kepolisian tanpa perlawanan, pada Sabtu (2/3/2019) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Dalam penangkapan tersebut, polisi menemukan ponsel milik korban, OPPO F9 warna merah di tempat indekos pelaku.

Ponsel tersebut kemudian menjadi petunjuk awal bagi pihak kepolisian dalam mengungkap kejadian pembunuhan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com