Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Tak Ikut Pungut Sampah, Hotel di Kupang Terancam Ditutup

Kompas.com - 05/03/2019, 08:22 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengancam akan menutup Hotel Sotis di Kota Kupang.

Ancaman Viktor itu, lantaran karyawan hotel tersebut tidak ikut berpartisipasi dalam aksi bersih sampah di seputaran pantai di dekat hotel.

Ancaman itu, disampaikan Viktor saat memimpin aksi bersih dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2019, Senin (4/3/2019).

Viktor pun marah karena manajemen hotel tidak mengikutsertakan karyawannya untuk bersama membersihkan sampah.

“Kalau mereka tidak turun ke sini, tutup ini hotel. Kemarin dia ikut rapat tapi dia tidak turun, hari ini tutup, saya tidak peduli,” ucap Viktor dengan nada tinggi.

Baca juga: Gubernur NTT Diminta Batalkan Rencana Bangun Gedung DPRD Flores Timur

Bukan hanya Hotel Sotis, Viktor pun mengancam akan menutup sejumlah hotel.

Viktor memerintahkan pejabat yang terkait untuk melakukan pemeriksaan Amdal serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB) beberapa hotel berbintang di Kota Kupang.

"Tidak boleh ada bangunan di sepanjang pantai. Kami akan ukur ulang titik koordinatnya. Jika melanggar, mereka (pemilik bangunan) bongkar sendiri. Kalau tidak, kita yang bongkar,”ucap Viktor.

Viktor menegaskan, langkah yang akan ditempuh pemerintah itu bertujuan menegakan aturan.

“Saya tidak peduli siapa pemilik hotel. Apalagi kalau membuang sampah atau limbah ke laut dan tidak membersihkannnya,"ujarnya.

Kompas TV Guna mencegah tindak perdaganganmanusiayang marak terjadi di wilayahNusa Tenggara Timur, pemerintah NTTakanmemberlakukan moratorium pengiriman tenaga kerja ilegal. Moratorium dituangkan dalam bentuk peraturan Gubernur NTT.<br /> <br /> Pemerintah Provinsi NTT mengambil tindakan tegas, dengan memberlakukan moratorium pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.Hal inidikhususkan bagi para tenaga kerja ilegal, yang direkrut tanpa dokumen resmi,ataupun tenaga kerja yang tidak dibekali dengan keterampilan khusus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com