Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dibalik Mangkraknya Proyek rehabilitasi Stadion Oepoi Kupang

Kompas.com - 04/03/2019, 14:04 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Senyum bahagia terpancar dari wajah Charles Paulus Bakker, saat menerima kedatangan Kompas.com, di kediamannya di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/3/2019) sore.

Charles adalah kontraktor asal Kelurahan Aplasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), yang ikut menyuplai bahan material untuk pembangunan kembali  Lapangan Stadion Oepoi Kupang.

Pagu anggaran untuk pembangunan kembali lapangan itu yakni sebesar Rp 6,3 miliar, yang bersumber dari APBD 1 dan dikelola oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi NTT.

Senyuman Charles, seakan ingin menutupi rasa sesak di hatinya yang saat ini sedang gundah gulana. Dalam proyek itu, Charles mengaku telah ditipu hingga dia harus kehilangan uang sebesar Rp 1,6 miliar.

Baca juga: 5 Fakta di Balik Reaktivasi 4 Jalur KA di Jabar, Puluhan Tahun Mangkrak hingga Dana Bongkar

Padahal uang sebanyak itu, telah ia kumpulkan selama bertahun-tahun dari hasil usahanya mengerjakan sejumlah proyek kecil di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS).

Charles baru hijrah dari Kota Kefamenanu tempat kelahirannya, menuju Kota Kupang, dua tahun lalu. Dia ingin kembangkan usahanya sebagai kontraktor.

Namun, baru awal memulai usahanya di Kota Karang, Charles malah harus merugi hingga miliaran Rupiah.

Kepada Kompas.com, Charles menceritakan awal dirinya mengikuti proyek pembangunan kembali Lapangan Stadion Oepoi Kupang, Tahun Anggaran 2017 itu.

Proyek tersebut kata Charles, awalnya dikerjakan oleh PT Sidoarjo Sucses Sentosa. Namun proyek itu akhirnya mangkrak, saat proses pengerjaannya atau progresnya baru mencapai 18 persen.

Baca juga: Sempat Mangkrak 21 Tahun, Jokowi Resmikan Tol Bocimi Seksi 1

Waktu itu, Charles berencana ke Surabaya untuk membeli mobil, guna memperlancar usahanya.

Tapi ketika berada di Kupang, Charles bertemu seorang temannya yang bernama Guido Kenenbudi.

Dari temannya itu, Charles memeroleh informasi kalau ada proyek di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi NTT.

"Guido Kenenbudi pun menyampaikan ke saya bahwa mereka sudah keliling Kota Kupang untuk mencari pengusaha yang ingin melanjutkan proyek itu, tapi tidak berhasil, menemukan pengusaha yang mau,"ujar Charles.

Guido kemudian mengajak Charles untuk melanjutkan pengerjaan proyek itu.

Guido sebut Charles, diketahui menggunakan PT Sidoarjo Sucses Sentosa, untuk memenangkan tender proyek itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com