JOMBANG, KOMPAS.com - Ribuan orang dari Jombang dan beberapa kota di Jawa Timur, memadati lapangan Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Minggu (3/3/2019).
Mereka adalah pengunjung dalam acara kenduri buah durian atau dalam bahasa jawa disebut Kenduren Duren.
Kenduren Wonosalam merupakan ritual tahunan masyarakat dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam.
Tradisi selamatan disertai acara berbagi durian gratis tersebut dilaksanakan sebagai ungkapan syukur atas melimpahnya hasil panen durian.
Baca juga: Ribuan Orang di Kendal Berebut Durian
Layaknya hajatan kenduri, Kenduren Wonosalam melibatkan masyarakat dalam penyediaan buah durian.
Masyarakat dari 9 desa, setiap desanya membuat 1 buah tumpeng berisi durian serta beberapa jenis hasil bumi.
Ritual Kenduren Wonosalam dimulai dari arak-arakan 9 tumpeng dari kantor Kecamatan Wonosalam.
Kesembilan tumpeng itu masing-masing diarak oleh puluhan warga dari 9 desa menuju lapangan Kecamatan Wonosalam.
Memasuki lapangan, 9 tumpeng berisi buah durian dan berbagai jenis hasil bumi diletakkan terpisah mengelilingi sebuah tumpeng raksasa.
Tumpeng itu berisi 2.500 buah durian yang dibagikan gratis kepada para pengunjung.
Baca juga: Seorang Petani di Aceh Timur Terluka Diserang Orangutan di Kebun Durian
Begitu diletakkan di lapangan, ratusan orang mulai mengambil posisi mengelilingi 9 tumpeng. Sementara pengunjung lainnya, mengelilingi tumpeng raksasa.
Suasana di lapangan Kecamatan Wonosalam menjadi riuh saat seluruh prosesi kenduri dan pembacaan selesai.
Mereka saling berteriak dan berebut buah durian yang disiapkan untuk acara Kenduren Wonosalam.
Gagal panen, kenduren batal digelar
Kenduren Wonosalam dilaksanakan sebagai ungkapan syukur masyarakat petani kebun di Pegunungan Anjasmoro atas melimpahnya hasil panen durian.