Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKP Bangun Kandang Pembesaran Tukik di Gorontalo Utara

Kompas.com - 03/03/2019, 12:58 WIB
Rosyid A Azhar ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Banyaknya penyu yang bertelur di pantai membuat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo akan membuat kandang pembesaran (hatchery).

Kandang ini akan digunakan untuk menampung sementara telur penyu yang didapat di pantai sebelum dilepaskan ke laut. Rencananya, kandang ini dibangun di Kabupaten Gorontalo Utara.

“Saat ini, yang ada hanya penyu sisik dan penyu hijau,” kata Sutrisno, kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, Minggu (3/3/2019).

Baca juga: Pelepasan Tukik Selalu Jadi Daya Tarik Pantai Trisik

Sutrisno menilai, keberadaan penyu di sini diintai oleh beragam ancaman seperti pencurian telur oleh oknum masyarakat untuk konsumsi dan menangkap penyu dewasa untuk dikonsumsi dagingnya.

Melalui kelompok masyarakat Sinar Penyu di Gorontalo Utara inilah kandang pembesaran tukik atau anak penyu akan dikelola. Masyarakat telah lama melakukan upaya konservasi penyu secara mandiri.

Mereka memindahkan telur penyu ke bak penampungan hingga menetas dan dilepaskan setelah kerapasnya mulai menguat, agar mengurangi pemangsaan oleh predator alam.

“Kandang pembesaran kami bangun tahun ini, tempat ini bisa dijadikan pusat informasi penyu, edukasi, dan wisata konservasi,” ujar Sutrisno.

Baca juga: Kelompok Konservasi Penyu Kulon Progo Lepasliarkan 108 Tukik

Untuk konservasi penyu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo menganggarkan Rp 140 juta. Kandang permanen pembesaran penyu ini nantinya memiliki ukuran 6x8 meter.

Tukik yang baru menetas di kandang ini akan dipelihara hingga berumur 6 bulan, setelah itu akan dilepas ke laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com