KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Hendi Ajak Alumni SMA dan SMK Semarang Bersatu Dukung Jokowi

Kompas.com - 03/03/2019, 08:41 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Politisi PDI Perjuangan Hendrar Prihadi, mengajak ribuan alumni SMA dan SMK di Kota Semarang untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo - Ma’ruf Amin.

Tak hanya itu, Wali Kota Semarang tersebut juga  turut memimpin seluruh peserta untuk membacakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini pun menjadikan Jokowi simbol terbuka terhadap perubahan dan harapan kaum milenial.

Oleh karena itu, dirinya mengajak para alumni mendukung penuh Jokowi – Ma’ruf Amin untuk menjadi presiden dan wakil presiden.

Adapun, menurut Hendi, tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar lebih banyak masyarakat terbuka dengan informasi terkait prestasi Jokowi.

“Upaya ini didukung oleh adanya tim kami yang bertugas untuk membuat cerita tentang kesuksesan Pak Jokowi, sekaligus menangkal hoax-hoax terkait Pak Jokowi,” jelas dia.

Tercatat, sekitar 3000 orang hadir dalam acara yang diinisiasi Hendi itu. Acara tersebut diselenggarakan di Jalan Pandanaran 100, Kota Semarang, Sabtu (02/03/2019).

Sementara itu, Dewan Pembina Tim Kampanye Daerah Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono mengapresiasi aksi Hendi yang berusaha menyuarakan kemenangan Jokowi. Dia juga mengimbau para peserta untuk mendukung Jokowi secara militan.

“Kenapa harus militan memenangkan Jokowi? Karena seumur hidup tinggal di Semarang, baru kali ini merasakan bandara yang begitu megah. Sehingga yang belum memutuskan memilih siapa, kami harus pastikan memilih Pak Jokowi,” ucap Kukrit.

Perubahan positif yang sama dirasakan pula oleh Direktur Pemilih Muda Pemenangan Jokowi – Ma’ruf Adi Kusuma. Dia mengaku takjub dengan perubahan Kota Semarang, termasuk bandaranya.

“Maka kami harus semangat terus sampai 17 April nanti. Sehingga ke depan kami bisa lihat tempat seperti Semarang ini ada di seluruh Indonesia,” ucap Adi.

Terkait pemilih muda, Ketua Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengingatkan, kalau ekonomi kreatif baru diperhatikan di era Jokowi.

“Tidak ada unicorn kalau Pak Jokowi tidak mengubah kebijakan. Tidak aka ada banyak film Indonesia yang ditonton lebih dari 1 juta penonton, kalau Pak Jokowi tidak mengubah kebijakan perfilman nasional,” terang Triawan.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com