Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Dirawat, Buaya yang Resahkan Warga di Seram Dilepasliarkan ke Habitatnya

Kompas.com - 02/03/2019, 18:49 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dian Maharani

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku melepasliarkan seekor buaya muara ke habitatnya di Sungai Nief, Desa Dawang, Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, Sabtu (2/3/2019).

Buaya yang dilepasliarkan ini sebelumnya harus menjalani perawatan karena luka di bagian mulutnya setelah ditangkap. Luka tersebut karena buaya terjerat perangkap yang dibuat warga di Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat pada 27 Februari 2019 lalu.

“Setelah dua hari dilakukan perawatan untuk mengobati luka di mulut buaya, maka hari ini buaya yang sempat meresahkan warga Hatusua ini dapat dilepas ke habitat aslinya di suaka alam Sungai Nief,” ungkap Kepala BKSDA Maluku, Mukhlis Amin Ahmadi kepada Kompas.com melalui rilis tertulisnya.

Baca juga: Kerap Resahkan Warga, Seekor Buaya Sepanjang 2 Meter Ditangkap di Seram

Dia menjelaskan, sungai Nief merupakan habitat buaya yang masih terpelihara dengan baik karena di sungai tersebut juga merupakan habitat rusa dan babi hutan yang menjadi mangsa atau sumber makanan buaya.

Menurut Amin, pelepasliaran buaya muara tersebut dipimpin oleh seorang polisi hutan bernama Sugeng Prayitno dan dibantu tim medis Drh Dirwan.

”Alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti dalam pelepasliaran buaya tersebut, dan begitu dilepaskan, buaya langsung survive berenang di Sungai Nief dengan enjoy,”ungkapnya.

Dia menjelaskan, semula buaya tersebut akan dilepas di Sungai Wae Sapalewa Seram Utara. Namun, rencana itu dibatalkan karena dikhawatirkan akan terjadi konflik antara buaya dan manusia.

“Karena masih ada warga yang sering melakukan aktivitasnya di sungai Wae Sapalewa, sehingga akhirnya diputuskan dan dipilih tempatnya di Sungai Nief,” ujarnya.

Baca juga: Kemunculan Seekor Buaya Putih Hebohkan Warga Topoyo Mamuju Tengah

Dia menjelaskan, selama ini populasi buaya di Sungai Nief cukup terpelihara dengan baik. Di samping itu, kata dia, sungai Nief juga menjadi tempat yang aman karena jauh dari pemukiman warga.

”Warga sudah mengetahui bahwa Sungai Nief merupakan habitat buaya sehingga mereka tidak ada yang berani mencoba untuk masuk ke dalam kawasan konservasi tersebut,”ungkapnya.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat di Maluku apabila melihat kemunculan buaya agar segera menghubungi petugas BKSDA atau menangkapnya dalam keadaan hidup sehingga dapat di translokasi ke habitatnya yang aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com