Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Peluru yang Tembus Dada Akbar Saat Razia BNN di Palembang

Kompas.com - 02/03/2019, 17:05 WIB
Aji YK Putra,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com —  Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan saat ini masih mendalami kasus dugaan peluru nyasar yang mengenai dada Muhammad Akbar Tanjung (17).

Dia diduga tertembak peluru saat BNN menggelar razia narkoba di kampung eks lokalisasi Jalan Teratai Putih, Kecamatan Sukarami, Palembang, Kamis (28/2/2019) malam.

Akbar pun kini masih dalam proses perawatan di Rumah Sakit Myria Palembang untuk mengangkat proyektil yang bersarang di tubuhnya tersebut.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan Brigjen (Pol) Jhon Turman Panjaitan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya seorang warga yang terluka saat razia tersebut. Mereka saat ini sedang menelusuri Akbar terkena luka tembak dari petugas atau bukan.

"Iya memang benar ada yang terluka, sekarang lagi mau cek ke rumah sakit, akan dipastikan itu kesalahan dari siapa," kata Jhon saat dihubungi melalui telepon, Jumat (1/3/2019).

Jhon mengaku siap bertanggung jawab jika Akbar terkena peluru nyasar dari petugas saat razia tersebut berlangsung. Kegiatan razia BNN di eks lokasisasi tersebut, menurut dia, sebagai bentuk upaya penyisiran tempat yang diduga dijadikan sarang peredaran narkoba.

"Kami mencurigai lokasi itu jadi sarang pemakaian narkoba. Karena sebelum razia tadi malam kami sudah lakukan upaya persuasif, banyak bong atau alat isap sabu ditemukan," ujarnya.

BNN mengaku sempat diserang

Pihak BNN Provinsi Sumatera Selatan mengaku sempat diserang kelompok pemuda saat melakukan razia di tempat eks lokalisasi tersebut.

Menurut Jhon, mereka menurunkan sebanyak 47 personel gabungan, yakni 35 orang dari BNN Sumsel dan 12 dari Satpol PP Kota. Razia itu dilakukan lantaran petugas mencurigai bahwa lokasi tersebut merupakan sarang tempat peredaran narkoba.

"Karena sebelum razia tadi malam kami sudah lakukan upaya persuasif, banyak bong atau alat isap sabu ditemukan sehingga dilakukan razia," tutur Jhon.

Namun, ketika petugas datang dan hendak melakukan razia, sekelompok pemuda melakukan penghadangan dan penyerangan kepada anggota.

"Anggota langsung ditarik mundur sambil memberikan tembakan peringatan. Karena kami diserang sekelompok pemuda, razia batal digelar. Takut ada keributan," ujarnya.

 

Muhammad Akbar Tanjung (17)  mengalami luka tembak dibagian dada sebelah kiri saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Muhammad Akbar Tanjung (17) mengalami luka tembak dibagian dada sebelah kiri saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2019).

Kesaksian Akbar

Di rumah sakit, Akbar bercerita, malam itu dia sedang keluar rumah untuk mencari keberadaan adiknya, Adi (13).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com