Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita DBD di Sikka Bertambah Jadi 125 Orang, Tiga Meninggal Dunia

Kompas.com - 02/03/2019, 09:30 WIB
Nansianus Taris,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat.

Peningkatan pasien DBD terhitung dari awal tahun 2019 sampai awal Maret ini. 

Baca juga: Penderita DBD di Sumba Timur Terus Bertambah, 13 Meninggal, 419 Dirawat

"Dari Januari sampai hari ini ada 125 kasus DBD, itu tersebar di 19 kecamatan. Paling banyak kasus di kecamatan Alok, Alok Timur, Alok Barat, dan Kangae," jelas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Maria BS Nenu kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Sabtu (2/3/2019).

"Dari 125 kasus itu, ada tiga orang meningggal karena DBD. Tiga orang itu dari Kecamatan Ewokloang, Paga, dan Kecamatan Alok," tambah Maria.

Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka sudah melakukan sistem kewaspadaan dini.

Mulai dari bulan September 2018, imbauan dan instruksi Bupati telah diteruskan kepada para camat, dari Kepala Dinas Kesehatan kepada para kepala puskemas, juga tokoh-tokoh agama melalui gereja di Keuskupan Maumere. 

Untuk para pimpinan wilayah, camat, lurah, kades, sampai dengan tingkat RT/RW dipesankan agar menggerakkan masyarakat membersihkan lingkungan, bagaimana menciptakan rumah yang bebas jentik, dan pantau jentik.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Pemkab Kulon Progo untuk Tekan Penyebaran DBD

"Itu harus dilakukan terus-menerus, dan mulai September tiap bulan itu kami mengeluarkan sistem kewaspadaan dini. Semua stakeholder harus bergerak memberantas DBD dan itu dilakukan secara terus menerus, tidak hanya satu kali. Kalau tidak, kasus DBD di Sikka tidak akan habis," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com