Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Berharap Pengelolaan SMA/SMK Kembali Ditangani Pemkot

Kompas.com - 01/03/2019, 15:39 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih berharap pengelolaan SMA/SMK bisa kembali diserahkan ke Pemerintah Kota Surabaya. 

Saat ini, pengelolaan SMA/SMK memang sudah dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga bakal menggratiskan SPP untuk SMA/SMK di Jatim.

Saat pengelolaan SMA/SMK masih ditangani Pemkot Surabaya, kata Risma, tidak hanya SPP yang digratiskan, tetapi ada beberapa poin lain yang juga diperhatikan dan ditanggung oleh pemkot.

Risma mengatakan, selain menggratiskan SPP SMA/SMK, pihaknya juga mengaku memfasilitasi infrastruktur, laboratorium, praktikum, hingga berbagai kompetensi gratis untuk mendukung pendidikan para pelajar.

"Pendidikan itu bukan hanya (tentang) SPP saja. Kalau di Surabaya, listrik, air, internet sekolah itu kita bayar semua," kata Risma, Jumat (1/3/2019).

Baca juga: Risma Pimpin Aksi Bersih-bersih di Pantai Kenjeran, Terkumpul Sampah 14 Ton

Risma menuturkan, pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam stimulus penunjang perubahan masa depan. Melalui pendidikan, seseorang bisa mengubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.

Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Risma, juga harus ditopang dengan sistem pengelolaan pendidikan yang baik pada suatu daerah.

"Kalau dulu SMK itu kita kasih makan siang, uang praktikum, insentif untuk guru, bahkan seragam," ujar Risma.

Hal itu, kata Risma, sebagai komitmen Pemkot Surabaya dalam mewujudkan sistem pengelolaan pendidikan yang komprehensif di Kota Pahlawan.

Sehingga dulu pelajar SMA/MA/SMK di Surabaya hanya dituntut untuk fokus belajar, tanpa perlu memikirkan kebutuhan biaya untuk pendidikan mereka.

Sebab, kata Risma, Pemkot Surabaya sudah memberikan berbagai fasilitas gratis untuk menunjang mereka agar hanya fokus mengenyam pendidikan.

"Karena di Surabaya itu semua kita bayar, pemeliharaan gedung itu semua kita. Misal lapangan rusak, tinggal dia (pihak sekolah) kirim surat saja. Jadi kebutuhan sekolah itu memang mahal," tambah Risma.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, dulu anggaran yang disediakan oleh Pemkot Surabaya untuk mengelola 272 lembaga SMA/MA/SMK, baik negeri maupun swasta, cukup besar dan diperuntukkan banyak hal.

"Seperti untuk peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, peningkatan kompetensi siswa, peningkatan kualitas sekolah atau lembaga pendidikan, untuk peningkatan sekolah terhadap kurikulum, persiapan dan pelaksanaan ujian nasional (UN), hingga menyediakan layanan pendidikan yang bermutu," kata Ikhsan.

Pendidikan SMA/MA/SMK di Surabaya, menurut Ikhsan, juga ditunjang dengan peningkatan kompetensi siswa.

Baca juga: Anggaran Program SPP Gratis SMA-SMK di Jatim Mencapai Rp 1,8 Triliun

Seperti program pemberian sertifikasi profesi bagi siswa SMK agar siap kerja. Kemudian juga ada tambahan makan siang gratis bagi siswa SMK yang melaksanakan praktik hingga sore di sekolah. 

"Bahkan untuk siswa SMA, pemkot juga memberikan pelatihan softskill gratis di berbagai bidang, seperti kuliner, desain grafis, fotografi, programer, penyiar radio, hingga broadcasting," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com