Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Serangan KKB di Distrik Yal, Alat Berat Dibakar hingga KKB Sebar Propaganda

Kompas.com - 01/03/2019, 13:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua, Rabu (27/2/2019).

Anggota KKB menyerang petugas keamanan dan membakar sebuah alat berat milik PT Istaka Karya. Sebelumnya, KKB menyebar ancaman melalui media sosial. TNI menganggap ancaman KKB itu adalah propaganda. 

Wakapendam Letkol Inf Dax Sianturi membenarkan penyerangan tersebut, namun dirinya membantah telah terjadi baku tembak antara TNI dan KKB.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. KKB bakar alat berat dan melepaskan dua kali tembakan

Ilustrasi tentara Ilustrasi tentara

Wakapendam Letkol Inf Dax Sianturi menjelaskan, informasi ada aksi teror oleh kelompok KKB diterima dari masyarakat setempat.

"Kami dapat dari masyarakat memang kemarin (Rabu) sekira pukul 20.00 Wit, KKB melakukan aksi pembakaran satu unit ekskavator yang tidak beroperasi atau dalam keadaan rusak di Distri Yal, Nduga," ungkap Wakapendam melalui rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/2/2018).

Wakapendam menegaskan tembakan yang dilakukan ke arah petugas keamanan oleh kelompok KKB hanya dua kali, selanjutnya mereka kabur.

"Tidak ada laporan adanya kontak tembak, hanya saat melaksanakan aksi bakar alat berat KKB melakukan tembakan sebanyak dua kali," kata Wakapendam.

Baca Juga: KKB Bakar Alat Berat Istaka Karya dan Lakukan Tembakan di Nduga Papua

2. Beredar ancaman dari KKB di media sosial

Ilustrasi media sosial cyber bullyOcusFocus Ilustrasi media sosial cyber bully

Sebelum terjadi penyerangan, beredar berita di media sosial adanya kecaman dari KKB yang mengusir seluruh masyarakat dari Kabupaten Nduga.

Namun, aparat keamanan mengaku itu adalah propaganda KKB. Kodam XVII Cendrawasih menyebutkan, KKB kini menggunakan media sosial (medsos) untuk menebar teror dengan isu hoaks.

Propaganda tercatat disebarkan oleh Sabby Sambon, yang menyatakan diri sebagai juru bicara KKB.

Pesan KKB di media sosial tertulis demikian: “Komandan POS dan Anggota menurunkan bendera merah putih dalam waktu dekat, dan warga sipil non Papua cepat meninggalkan wilayah Nduga, sebelum kami melakukan serangan selanjutnya".

Baca Juga: TNI Sebut Kabar Kontak Senjata di Nduga Papua Hoaks

3. TNI: Ancaman KKB hanyalah propaganda

Tentara.Thinkstock Tentara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com