Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Ma’ruf Amin Sosok yang Tepat untuk Orang Sunda

Kompas.com - 01/03/2019, 09:29 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin dinilai sebagai sosok tepat yang bisa meneruskan cita-cita orang Sunda.

Menurut Dedi, Ma'ruf Amin secara garis keturunan memiliki kekerabatan dekat dengan kerajaan Padjajaran yang diyakini bisa membawa kemakmuran, kedaulatan, dan mengembalikan martabat orang Sunda.

“Abah Ma’ruf Amin adalah orang yang akan meneruskan cita-cita leluhur kita sebagai orang (Sunda) untuk membangun kemakmuran, kedaulatan, kebersamaan, sehingga kita punya martabat karena dipimpin orang yang memiliki karakter, kharisma dan martabat,” kata Dedi saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis (28/2/2019).

Baca juga: Hadiri Deklarasi Relawan, Dedi Mulyadi Kisahkan saat Dirinya Dibela Maruf Amin

Lebih lanjut Dedi menjelaskan, sebagai bagian dari masyarakat Sunda, wajib untuk menjaga budaya dan identitas orang Sunda di Jawa Barat. Menurut dia, pasangan Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin memiliki cita-cita tersebut.

“Untuk itu, tidak ada salahnya memilih pak Jokowi-Ma’ruf Amin. Ini kewajiban asasi saya untuk bersama-sama menjaga budaya Galuh Padjajaran,” ucapnya.

Bagi Dedi Mulyadi, memilih Ma’ruf Amin bukan karena pertimbangan politik atau tuntutan dari partai melainkan benar-benar panggilan jiwa dan hati nurani.

Baca juga: Cerita Dedi Mulyadi Didekati Maruf Amin Saat Orang-orang Menjauhinya

“Bukan urusan partai, bukan urusan politik, ini panggilan jiwa. Karena Abah Ma’ruf Amin merupakan orang tua kita. Beliau mengingatkan kita kembali pada spirit masyarakat galuh, untuk memberikan kontribusi pada perkembangan Indonesia," tandasnya.

Selain untuk mempertahankan budaya Sunda, Dedi mengatakan memilih Ma’ruf Amin diyakini bisa membawa kemaslahatan umat muslim di Jawa Barat yang jumlahnya terbilang cukup besar dengan ditandai berdirinya banyaknya pesantren.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Kalau Prabowo Sudah Menang di Jabar, Kenapa Ada Kampanye Hitam?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com