Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jombang Ajak Penyandang Disabilitas Simulasi Cara Mencoblos

Kompas.com - 01/03/2019, 07:14 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang Jawa Timur, mengajak para penyandang disabilitas untuk melakukan simulasi cara mencoblos saat pemungutan suara Pemilu 2019.

Simulasi mencoblos kartu suara tersebut dilakukan saat sosialisasi Pemilu 2019 untuk komunitas disabilitas di SLB Muhammadiyah Jombang, Kamis (28/2/2019).

Dalam simulasi, para penyandang disabilitas diberikan pemahaman tentang model dan warna surat suara, serta jumlah surat suara yang akan di coblos dalam Pemilu.

Suarat suara yang disosialisasikan, terdiri dari surat suara untuk pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan DPD, pemilihan anggota DPR RI dan pemilihan anggota DPRD Propinsi serta DPRD Kabupaten.

Baca juga: Timses Sebut Visi Jokowi-Maruf Perhatikan Penyandang Disabilitas

Anggota KPU Jombang, Moch. Fatoni mengungkapkan, sosialisasi Pemilu dan simulasi cara menggunakan hak pilih dilakukan guna meningkatkan partisipasi pemilih di kalangan disabilitas serta meminimalisir kesalahan saat mencoblos.

"Target kami mengurangi angka Golput di kalangan disabilitas serta mengurangi risiko kesalahan saat mencoblos," katanya usai kegiatan sosialisasi Pemilu 2019 di SLB Muhammadiyah Jombang.

Saat pemungutan suara di TPS nanti, lanjut Fatoni, petugas di setiap TPS diminta berperilaku ramah dan membuat nyaman para penyandang disabilitas.

"Mereka, saudara kita yang berkebutuhan khusus, orang sakit, ibu hamil dan teman-teman kita yang pakai kursi roda, nanti ada pelayanan khusus, akan dibantu. Kemudian TPS juga akan ramah terhadap teman-teman-teman disabilitas," ujar Fatoni.

Baca juga: Cerita Penyandang Disabilitas yang Temanin Ganjar Seharian Penuh

Ditambahkan, pada Pemilu 2019 jumlah disabilitas yang tercatat dalam DPT sebanyak ada 2.509 orang.

Sementara itu, meski sudah menerima penjelasan dan mengikuti simulasi, namun Rizky Ramadhani, salah satu penyandang tuna netra, mengaku masih bingung.

Kebingungan itu dirasakan oleh Rizky, sebab saat simulasi tidak ada contoh suara khusus bagi penyandang tuna netra.

"Masih bingung, soalnya kan tidak ada tanda yang buat tuna netra. Tadi cuma warna-warna," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com