Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bandung Dukung Program Citarum Harum yang Digagas Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 28/02/2019, 13:48 WIB
Putra Prima Perdana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Oded M Danial memimpikan seluruh sungai yang mengaliri Kota Bandung airnya jernih dan bersih agar menjadi sumber kehidupan, khususnya bagi masyarakat Kota Bandung.

Untuk itu, Oded yang notabene adalah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendukung program Citarum Harum yang digagas oleh pemeritah pusat, agar Sungai Citarum yang merupakan salah satu sungai yang melintasi Kota Bandung bisa bersih kembali.

“Yuk, kita sama-sama, kita bangun dan sukseskan program Citarum Harum,” kata Oded, Kamis (28/2/2019).

Baca juga: Presiden Jokowi Targetkan Sungai Citarum Bersih dalam Waktu 7 Tahun

Dalam rangka menyukseskan Program Citarum Harum, Oded mengatakan, tidak bisa melakukan hal tersebut sendirian.

Untuk itu, Oded mewakili Pemerintah Kota Bandung akan bekerja sama dengan beberapa kabupaten dan kota lain yang terlewati oleh Sungai Citarum.

Pada Sabtu (23/2/2019) lalu, Oded mengundang Bupati Bandung, Dadang Naser. Sedangkan pada Minggu (24/2/2019) malam, Oded bertemu dengan Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna.

Selanjutnya, pada Rabu (27/2/2019) kemarin, Oded mengundang Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, untuk melakukan koordinasi untuk menyukseskan Program Citarum Harum.

"Karena mereka ini adalah Bandung Raya yang melintasi bentuk cekungan Bandung. Jadi, kami perlu libatkan, koordinasi dengan mereka," ujar Oded.

Baca juga: Penanganan Limbah Industri Salah Satu Fokus Program Citarum Harum Juara di Karawang

Oded mengatakan, koordinasi dengan berbagai lini juga bertujuan agar timbul niat dalam menyukseskan program Citarum Harum.

Sebab, sambung Oded, Citarum perlu diselamatkan lantaran sungai tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Bandung Raya.

"Air itu adalah sebuah harapan untuk kehidupan kita. Nilainya lebih mahal dari bahan bakar. Kalau bahan bakar habis, mungkin dampaknya kita hanya tidak bisa pakai kendaraan saja. Tapi, kalau air bersih yang habis, bisa dibayangkan betapa sulitnya kehidupan kita," ujar dia.

Kompas TV Persoalan limbah masih terjadi di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Kalimantan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com