Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Karangetang Menjadi Darurat Transisi, 159 Jiwa Masih Mengungsi

Kompas.com - 28/02/2019, 12:34 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Status Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), telah berubah menjadi darurat transisi selama 120 hari sejak Rabu (27/2/2019).

Hingga saat ini masih ada 159 jiwa dan 48 kepala keluraga (KK) di tempat pengungsian. Mereka ditempatkan di dua lokasi berbeda, yakni shelter pengungsian ada 121 jiwa, 35 KK. Sedangkan, lokasi pengungsian di SD GMISIT, Desa Batubulan sebanyak 38 jiwa, 13 KK.

"Mengenai keputusan perubahan status dari tanggap darurat ke darurat transisi sudah menjadi keputusan bersama dalam rapat tim Pos Tanggap Darurat, yang itu melibatkan semua pihak yang berkompeten, termasuk rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Daerah," ujar Wakil Bupati Sitaro John Palandung saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (28/2/2019).

Baca juga: Status Tanggap Darurat Gunung Karangetang Dihentikan

Menurut John, setelah peralihan status, langkah pemerintah daerah adalah melakukan kajian selama seminggu ke depan. Kemudian baru mengambil tindakan khusus bagi para pengungsi.

"Pertimbangan sementara para penghuni di shelter yang rumahnya di wilayah zona merah kemungkinan masih akan ditahan, dengan disiapkan opsi pembangunan hunian sementara. Dan rumah pengungsi yang masuk di zona aman, kemungkinan akan dipulangkan, opsi ini juga menjadi bahan pertimbangan bagi para pengungsi di Desa Batubulan," ujarnya.

Baca juga: Gunung Karangetang Luncurkan Lava di Lereng Utara

Lanjut John, pertimbangan lokasi huntara bagi pengungsi di shelter, kemungkinan akan ditempatkan di Kelurahan Paniki, karena ada lahan milik pemerintah daerah yang cukup luas untuk dibangun huntara.

"Sedangkan mereka (pengungsi) di Desa Batubulan, juga akan disiapkan huntara di lokasi yang sudah dipastikan aman oleh pihak PVMBG," sebut John.

Pembangunan huntara

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten menjelaskan, status darurat transisi ini lebih pada upaya pemerintah daerah untuk keterbukaan akses, dan pembangunan huntara.

"Dipertimbangkan pula relokasi bagi enam KK yang menempati wilayah antara Kali Malebuhe dan Kali Batuare. Karena lokasi ini masuk zona merah dan tidak aman untuk ditempati," ujarnya.

Baca juga: Akses Jalan Ondong-Batubulan Masih Tertutup Lava Gunung Karangetang

"Untuk darurat transisi ini akan berlaku selama 120 hari. Jumlah pengungsi terkini yang menghuni titik pengungsian shelter sebayak 121 jiwa, 35 KK. Sedangkan yang menghuni lokasi pengungsian SD GMISIT di Desa Batubulan sebanyak 38 jiwa, 13 KK," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com