Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Satpol PP Surabaya Dibacok Saat Tertibkan Pasar, Ini Respons Risma

Kompas.com - 27/02/2019, 23:46 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini prihatin atas pembacokan yang menimpa salah satu anggota Satpol PP Kota Surabaya.

Anggota Satpol PP Kota Surabaya menjadi korban pembacokan saat melakukan penertiban di Pasar Keputran, Tegalsari, Surabaya, Selasa (26/2/2019) malam. 

Korban atas nama Tri Setia Bakti itu saat ini dirawat di RS Soewandhi, Surabaya. Dia mengalami luka robek di bagian lengan kiri.

Risma memastikan bahwa kejadian itu sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kami laporkan kepada pihak kepolisian. Kami sudah punya rekaman CCTV-nya dan sudah tahu siapa orangnnya," ujar Risma saat ditemui di rumah dinasnya, Rabu (27/2/2019).

Baca juga: Pekerja Proyek Rusun Dibacok Saat Tawuran di Jalan Sultan Agung

Menurut Risma, saat ini pelaku pembacokan tersebut melarikan diri ke luar Kota Surabaya.

Hal itu diketahui berdasarkan CCTV Pemkot yang sudah memiliki sistem face recognition sehingga saat ini jajaran Pemkot Surabaya dan pihak kepolisian sudah mengetahui wajah si pelaku.

"Kami sampaikan bahwa kami punya face recognition, kami bisa pantau. Pelaku bisa terdeteksi lagi kalau masuk Surabaya," ungkap Risma.

Meski ada ancaman dan kekerasan yang menimpa anggota Satpol PP, Risma memastikan tetap akan melakukan penertiban di Pasar Keputran.

Oleh karena itu, Risma akan meminta bantuan pengamanan dari Garnisun dan pihak kepolisian ketika hendak melakukan patroli di Pasar Keputran. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.

"Tadi saya sampaikan ke Pak Kasatpol. Kami akan minta untuk pengaman penjaga. Karena staf saya tidak bisa bawa senjata, kami nanti minta bantuan dari Garnisun dan kepolisian untuk back up patroli ini," kata Risma.

Baca juga: 2,5 Jam Demo Menunggu Risma, Paguyuban Pedagang IT Surabaya Kecewa

Pemkot Surabaya, kata Risma, tidak bermaksud mematikan usaha atau perdagangan di Pasar Keputran. Namun, semuanya harus diatur dan agar aman.

"Seperti kemarin ini, dia menurunkan barang di Jalan Pemuda, itu kan tidak bisa. Semuanya ada aturannya, waktunya harus diatur. Kalau tidak bisa diatur kan nanti rusak kota ini," ucapnya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto memastikan peristiwa pembacokan di Pasar Keputran itu tidak akan menyurutkan nyali instansinya untuk melakukan penertiban.

Pihaknya mengaku akan semakin meningkatkan pengamanan dan penertiban di Pasar Keputran.

“Kami tidak takut. Kami akan terus menjalankan perintah Bu Wali untuk terus menjaga dan menertibkan Pasar Keputran agar pedagang tidak meluber keluar dan mengganggu ketertiban," kata Irvan.

Kompas TV Walikota Surabaya, Tri Rismaharini melihat proses perbaikan jalan Gubeng dengan menggunakan "drone". Risma menargetkan pengurukan dan recovery serta normalisasi jalan raya Gubeng akan selesai satu minggu. Untuk mengejar target tersebut dikerahkan sejumlah alat berat dan 400 truk pengangkut tanah dengan pengerjaan 24 jam.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com