BLITAR, KOMPAS.com- KA, seorang anak usia 9 tahun asal Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan tewas di bawah sound system yang masih aktif berbunyi keras suaranya.
Polisi menyatakan kematiannya diduga akibat sakit jantung.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Blitar Iptu Burhanudin, mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin (25/2/2019) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Awalnya, Tri Basofi (23) yang sedang mengobrol dengan istri di ruang tamu melihat ada anak yang tergeletak di depan rumahnya.
Baca juga: Curi Tiket Lotre yang Menang, Ayah-Anak Dibui dan Didenda Rp 49 Miliar
Posisi tubuh anak itu tertelungkup di bawah sound system yang masih aktif mengeluarkan suara.
Sound system itu sendiri merupakan kelengkapan kondangan dari tetangga lainnya yang sedang mempunyai hajatan.
"Saksi Tri Basofi kemudian mendekatinya. Lalu memanggil saksi Dian Safana untuk meminta bantuan menolongnya," ujar Burhanudin melalui ponselnya, Rabu (27/2/2019).
Kedua saksi itu kemudian mengangkat tubuh anak tersebut untuk dipindahkan ke dalam rumah, lalu membaringkannya.
Saat itu diketahui anak tersebut adalah KA, anak dari SP yang juga tetangga dekatnya, dan kondisinya sudah tidak bernyawa.
Warga lainnya kemudian melaporkan hal itu kepada kepala desa dan diteruskan kepada pihak kepolisian.
Selepas mendapat laporan itu, masih kata Burhanudin, pihaknya menerjunkan tim identifikasi dan dibantu tenaga kesehatan dari puskesmas untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban.
"Hasilnya, tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Burhanudin.
Atas peristiwa itu pihaknya juga mengumpulkan keterangan dari warga maupun keluarga KA.
Dari keterangan itu, kata Burhanuddin, diketahui selama ini KA dikenal sebagai anak yang hiperaktif bahkan juga perokok.
Polisi kemudian menyatakan kematian bocah itu dimungkinkan karena adanya penyakit organ dalam yang diduga adalah penyakit jantung.
Namun saat dikonfirmasi apakah sakit jantung itu berkorelasi atau kemungkinan dipicu oleh suara sound system, polisi tidak bisa memastikannya.
"Belum bisa dipastikan (akibat suara sound)," ujar Burhanudin.
Sebab, menurutnya pihak kepolisian juga tidak bisa melakukan pemeriksaan lebih jauh untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Sebab, keluarga korban berkeberatan dilakukan otopsi dengan menandatangani surat pernyataan.
" Saat ini jenazahnya sudah dilakukan pemakaman," pungkas Burhanudin.