MANADO, KOMPAS.com - Status tanggap darurat Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, telah dihentikan mulai Rabu (27/2/2019).
"Berdasarkan hasil rapat Selasa (26/2/2019) malam, disepakati status tanggap darurat Gunung Karangetang dihentikan, dan itu mulai Rabu (27/2/2019)," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Bob Wuaten saat dihubungi Kompas.com via telepon, Rabu malam.
Meski status tanggap darurat telah dihentikan, lanjut dia, selama sepekan ke depan pihaknya akan melakukan kajian.
"Misalnya, para pengungsi yang tempat tinggalnya masuk zona merah, mereka itu masih tetap ditahan. Sedangkan, para warga yang tempat tinggalnya sudah zona aman, bisa dipulangkan," ujarnya.
Baca juga: Gunung Karangetang Luncurkan Lava di Lereng Utara
Menurut Bob, saat ini memang masa transisi darurat.
"Masa itu akan berlangsung selama 120 hari. Yang pasti, pasokan bantuan untuk pengungsi tetap aman," kata dia.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Didi Wahyudi P Bina mengatakan, secara visual gunung jelas.
"Dari kawah utama mengeluarkan asap bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah," ujarnya seperti dikutip dari rilis tertulis.
Selain itu, kata Didi, kawah dua juga mengeluarkan asap putih tipis hingga sedang dan tinggi lebih kurang 50 sampai 100 meter.
"Asap guguran sering teramati berwarna kelabu mengarah ke utara. Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih pada level III atau siaga," katanya.