Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Bocah "Mabuk" Pertalite, Dokter Sebut Bahaya bagi Hati

Kompas.com - 27/02/2019, 16:14 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Aksi seorang bocah laki-laki berusia sekitar 7 tahun yang terlihat mabuk setelah menghirup sebotol cairan berwarna biru jernih yang diduga Pertalite, tersebar luas di media sosial.

Bocah ini terlihat setengah sadar sembari menggenggam sebuah botol air mineral 600 mililiter berisi cairan berwarna biru di tangannya.

Sesekali, ia juga mendekatkan hidungnya ke lubang botol untuk menghirup bau bahan bakar berangka oktan 90 itu.

Seorang dewasa yang ada di dekatnya, sekaligus yang merekam kejadian itu, justru tidak mengambil botol berisi bahan bakar dari genggaman si bocah. Ia terdengar hanya menarasikan kejadian yang terjadi, dengan seorang lainnya yang suaranya terdengar dari kejauhan.

Jika diperhatikan dari logat bahasanya, diperkirakan video diambil di daerah Banten atau mungkin juga di daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca juga: Akibat Mabuk Lem, Siswi SMP di Jombang Diperkosa Anak Jalanan

Penjelasan dokter

Berdasarkan penjelasan seorang dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Mayapada Tangerang, dr Marlyn Cecilia Malonda, SpA, selain menyebabkan "fly",menghirup bahan bakar seperti Pertalite memiliki banyak risiko kesehatan, mulai dari ringan hingga serius.

"Ya namanya itu kan gas ya, walaupun berbentuk liquid kan tetap dia ada gasnya. Nah itu bisa bikin iritasi mata, bisa bikin iritasi saluran pernapasan, terus pusing, mual. Terus kalau yang ringan-ringan paling bibirnya kering sama kulitnya kering dan pecah-pecah,” kata Marlyn, Rabu (27/2/2019) siang.

“Efek yang paling berat adalah kerusakan pada liver, bahkan bisa ginjal,” tuturnya.

Efek mabuk tidak hanya terjadi untuk Pertalite, melainkan juga ?Premium, Pertamax, atau jenis bahan bakar lainnya. Hal itu karena semuanya merupakan zat hidrokarbon berbahaya yang memiliki efek menghilangkan kesadaran.

"Jadi efek pemaparan itu kalau cukup besar (intens), kalau dihirup sama orang, mau itu anak-anak, maupun orang dewasa, (bisa) bikin kehilangan kesadaran kaya nge-fly,” ujar Marlyn.

Hanya saja, organ anak-anak lebih rentan terkena banyak jenis penyakit, apalagi jika terpapar untuk waktu yang lama, jika dibandingkan dengan organ tubuh orang dewasa.

Untuk itu, Marlyn mengimbau jika terjadi efek mual, iritasi mata, dan kehilangan kesadaran akibat menghirup bahan memabukkan, yang bersangkutan harus segera dibawa ke klinik atau rumah sakit terdekat guna mendapat pertolongan medis.

Saat ditanya lebih jauh tentang efek kanker ketika  sering menghirup aroma bahan bakar seperti ?Pertalite ini, Marlyn tidak membenarkannya.

“Kalau dari yang saya baca, dia yang enggak sampai kanker sih ya, kecuali sih gangguan saluran pencernaan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com