Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pasutri Korban Pembunuhan di Aceh Minta Pelaku Dihukum Mati

Kompas.com - 26/02/2019, 22:36 WIB
Raja Umar,
Khairina

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com- Syukri, adik kandung dari M Nasir (50), korban pembunuhan bersama isteri Roslinda (45) yang dilakukan oleh anak buahnya, meminta agar pelaku IS (21) dihukum mati.

Sebab, pelaku tega menghabisi nyawa abang dan kakak iparnya yang selama ini memberikan ia kerja dan makan.

“Permintaan saya, polisi dapat memberi hukuman mati terhadap pelaku, permintaan saya kepada polisi itu saja,” ucap Syukri saat ditemui wartawan, di lokasi pemakaman abangnya di Kampung Pande, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh, Selasa (26/02/2019).

Baca juga: Sering Dimaki, Pekerja Habisi Kedua Majikannya

Menurut Syukri, abang dan kakak iparnya itu dibunuh oleh pelaku IS dengan menggunakan parang dan pisau saat sedang tertidur di dalam kamarnya.

Aksi pelaku awalnya diketahui oleh Ana, anak dari M Nasir yang tidur di kamar belakang bersama suaminya. Ia terbangun karena mendengar ada suara keras pecahan kaca.

“Cerita Ana, saat melihat, ayahnya sudah tersungkur bersimbah darah dan pelaku masih memegang parang di dekat korban,” katanya.

Syukri menuturkan kembali cerita Ana, pelaku tepergok oleh Ana saat dalam kondisi lemas.

Bahkan, ia sempat memohon kepada anak perempuan korban agar dia jangan ditangkap karena mengaku dirinya sudah gila hingga nekat menghabisi nyawa kedua majikannya itu.

“Cerita Ana, saat dilihat, pelaku menggunakan kain untuk melapisi gagang parang yang digunakannya itu, mungkin tujuannya untuk menghilangkan jejak sidik jari,” katanya.

Baca juga: Terjebak Gerombolan Preman saat Kejar DPO Pembunuhan, Anggota Polda Sumsel Ditusuk

M Nasir diduga menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjanan dibawa ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh dengan menggunakan becak. 

Sementara, isterinya Roslida diperkirakan telah tiada saat masih berada di dalam kamar tempat kejadian.

“M. Nasir meninggal dalam perjalanan saat dibawa ke rumah, karena sebelum diangkat ke atas becak, dia sempat meminta anaknya untuk mengejar pelaku yang sudah lari melalui pintu belakang. Sementara Roslinda saat diketahui sudah tidak bergerak lagi,” ucapnya.

Syukri mengaku, minggu lalu baru saja pulang dari tempat abangnya M Nasir dan sempat bertemu dengan pelaku IS.

Selama ia menginap beberapa hari di tempat abangnya itu, Syukri tidak melihat adanya kejanggalan dari pelaku yang tega menghabisi abang dan kakak iparnya itu.

“Saat saya datang minggu lalu, ada jumpa dengan pelaku, tapi tak banyak bicara, karena dia kalau malam naik ke kamar atas, dia tidur, kami di bawah,” jelasnya.

Sebelum kejadian mengenaskan itu, kakak iparnya Roslinda juga pernah bercerita bahwa telah beberapa kali meminta IS untuk pulang ke kampungnya. Usaha rumah makan mereka sejak sebulan terakhir ini tidak buka.

Sebab, abangnya sedang sibuk mempersiapkan pemindahan barang dari ruko itu yang habis kontrak pada April 2019 mendatang.

“Kakak ipar pernah bercerita kepada saya bahwa IS pekerjanya itu sudah beberapa kali disuruh pulang ke kampung sementara, karena sejak sebulan terakhir ini toko tidak buka jualan. Bahkan, sudah dikasih uang untuk pelaku, tapi pelaku tidak mau pulang kampung, dia tetap bertahan di warung abangnya itu, rupanya dia ada rencana lain,” kisahnya.

M Nasir dan Roslinda dikebumikan berdampingan di halaman rumah keluarganya yang berada di Desa Gampong Pande, Kecamatan Kuta Raja, Kota Banda Aceh, Selasa (26/02/2018) petang. 

Kompas TV Seorang perempuan di Batam, Kepulauan Riau ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya. Tak hanya dibunuh sejumlah harta milik korban juga dibawa oleh pelaku. Sebelum peristiwa ini terjadi pelaku pembunuhan sempat datang ke rumah korban untuk membeli gas. Berikut penelusuran tim Gelar Perkara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com